SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG –– Video tiga remaja putri di Palembang baku hantam malam-malam, viral di media sosial. Ternyata keributan itu dipicu oleh saling ejek orangtua.
Ketiga remaja putri berinisial KH (15), AM (16), dan NI (15) itu diketahui ternyata adalah saudara sepupu. Mereka bertengkar pada Senin (3/7/2023) malam di Jalan Ki Gede Ing Suro, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II.
“Jadi, mereka ini kan masih berkeluarga lah ya, bemisan (sepupu). Sebelum kejadian itu mereka cekcok, saling ejek orang tua mereka. Jadi itulah penyebabnya (saling baku hantam),” kata Kapolsek Seberang Ulu 1 Palembang, Kompol Tatang Yulianto, Rabu (5/7/2023).
Karena viralnya kejadian itu, polisi sampai harus turun tangan untuk mendamaikan mereka. Ketiganya dimediasi oleh Polsek Seberang Ulu 1 dan kini telah berdamai. Mereka bahkan sempat berpelukan di kantor polisi.
Kronologi cekcok sampai baku hantam
dalam video yang viral di media sosial, terlihat tiga remaja putri saling baku hantam di wilayah Seberang Ulu 1 malam-malam. Awalnya, dua remaja putri berpakaian warna krem dan daster warna putih saling baku hantam.
Keduanya tampak saling menjambak dan memukul. Tak lama kemudian, datang satu orang remaja lagi yang memakai baju oranye dan celana kotak-kotak. Awalnya anak itu tampak seperti ingin melerai, tapi ternyata dia malah ikut memukuli gadis berdaster putih.
Gadis berbaju putih pun tampak berusaha melawan dua pengeroyoknya dengan sekuat tenaga. Sementara itu, si perekam video sendiri tidak berusaha melerai dan malah merekam terus aksi baku hantam para remaja putri itu.
“Ada yang belago (berkelahi) satu vs dua sampai keroyokan. Kejadian jam 9 malam. Nama pelaku I sama M, warga 1 Ulu Laut. Bantu laporke ke Polres SU 1, Polrestabes Palembang, dan Polda Sumsel,” tulisnya di unggahan video tersebut.
Polisi akhirnya memang turun tangan dan diketahuilah kronologi sebenarnya. Berbeda dengan versi video yang menyebutkan kejadian pukul 21.00 WIB, para remaja itu diketahui berkelahi pukul 23.00 WIB.
Yang memulai awalnya adalah remaja yang paling kecil. Namun, Kompol Tatang tak menyebutkan siapa remaja paling kecil yang dimaksud di antara mereka bertiga.
Yang jelas, setelah si paling kecil ini mengejek orang tua sepupunya, si sepupu tak terima dan mulai memukul serta menjambak saudaranya. Satu orang lagi datang dan turut bergabung dalam baku hantam tersebut.
“Awalnya itu dimulai oleh yang paling kecil, mereka saling ejek. Kemudian berlanjutlah hingga akhirnya jadi seperti itu,” jelas Tatang.
Polisi, lanjut Tatang, bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas dan ketua RT setempat untuk mengumpulkan para remaja tersebut di ruang Binmas.”Atas hal tersebut, Bhabinkamtibmas Kelurahan Ulu 1 didampingi Ketua RT memediasi kedua belah pihak untuk melakukan perdamaian,” pungkasnya. (Ela)
Editor : Ferly