SumselHeadline.com Media Lokal Menjangkau Global
SUMSELHEADLINE.COM, JAKARTA — Panitia Kerja (Panja) telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445 Hijriah/ 2024 sebesar Rp 93,4 juta.
Awalnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengajukan usulan awal BPIH 2024 sebesar Rp105 juta kepada Komisi VIII DPR RI.
Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji Hilman Latief mengatakan, Panja yang terdiri dari Komisi VIII dan Kementerian Agama telah melakukan pembahasan dan kajian atas usulan biaya haji.
“Panja akhirnya menyepakati bahwa Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1445 H/ 2024 sebesar Rp93,4 juta,” katanya, Jumat (24/11/2023).
Turun dari yang awalnya Rp105 juta, karena adanya penyesuaian pada sejumlah komponen pembiayaan.
Misalnya, penerbangan pada usulan awal rerata Rp36,018 juta, setelah dibahas bersama dalam Panja biayanya bisa ditekan menjadi Rp33,427 juta.
Penyesuaian harga juga terjadi pada komponen akomodasi di Makkah, dari usulan awal SAR 4.653,00 menjadi SAR 4.230,00.
Demikian juga akomodasi di Madinah, ada penyesuaian dari usulan awal SAR 1.454,00 menjadi SAR 1.325.
“Penyesuaian biaya juga bisa dilakukan pada konsumsi jemaah yang awalnya di harga SAR 18,50 turun menjadi SAR 16,50 untuk makan siang dan malam, serta SAR 10,00 untuk sarapan,” kata Hilman.
Termasuk komponen yang sangat signifikan adalah kurs Dolar dan Riyal. Setelah dibahas bersama dengan ahli keuangan, Panja menyepakati kurs Dolar yang awalnya diusulkan Rp16.000 menjadi Rp15.600 SAR.
“Sedangkan kurs Riyal Saudi yang awalnya diusulkan Rp4.266,67 menjadi Rp4.160,” katanya.
Hasil kesepakatan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VIII DPR pada 22 November 2023.
“Nantinya akan dibawa ke sidang pleno dalam Raker Komisi VIII dan Kementerian Agama. Hasil kesepakatan dalam raker itu yang akan diusulkan ke Presiden,” katanya. (Nda)
Editor : Edi
