HZ Doktor Pertama Tentang Strategi Kebijakan Olahraga

HENDRI  Zainuddin resmi menyandang gelar doktor, yang diraihnya setelah mantan senator asal Sumsel tersebut melaksanakan Sidang Terbuka Promosi Doktor Administrasi Publik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (8/10/2025) lalu di Ruang Kasman Singodimedjo FISIP UMJ.

Sebanyak tujuh profesor menguji disertasi mantan Ketua Umum KONI Sumatera Selatan tersebut, yakni Ketua Sidang Prof Dr Ma’mun Murod, MSi, Prof Dr Andriansyah, MSi. Lalu, Prof Dr Prof Dr Evi Satispi, SP, MSi, Prof Dr Azhari Aziz Samudra, MSi, Prof Dr Agus Suradika, MPd, Prof Dr Taufiqurokhman, MSi, dan Prof Dr Alfitri, MSi.

Sebanyak tujuh profesor tersebut meyakini disertasi Hendri Zainuddin menjadi referensi yang baik untuk digunakan dalam mengimplementasikan kebijakan olahraga yang tidak hanya di Sumsel, tetapi di Indonesia.

Kiprah nyata Hendri Zainuddin di bidang olahraga merupakan bukti strategi kebijakan yang dimilikinya tidak sembarangan. Sejumlah organisasi olahraga yang dipimpinnya menghasilkan prestasi yang gemilang.

Sewaktu menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Banyuasin periode 2004-2009 dan 2009-2014, Hendri sempat memegang kendali sejumlah cabang olahraga. Mulai dari Ketua Umum PS Banyuasin, Ketua Umum Perbasi Banyuasin, Ketua Umum Wushu Banyuasin dan berbagai organisasi olahraga lainnya.

Saat itu, Hendri Zainuddin berhasil mempersembahkan prestasi seperti Juara Piala Bupati Muara Enim bersama Tim Bola Basket Kabupaten Banyuasin serta 4 medali Emas Cabang Wushu pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Tulisan lainnya :   Metode Belajar SB3 Rambah Suku Anak Dalam

Kemudian, pria kelahiran 4 Desember 1973 itu melanjutkan kiprahnya di bidang olahraga dengan memimpin organisasi di level provinsi. Hendri juga pernah menahkodai Sepak Takraw Provinsi Sumsel 2010-2015. Saat itu, tim sepak takraw berhasil meraih medali emas dalam gelaran Sea Games 2011.

Di cabang olahraga basket, Hendri meraih prestasi kala menjabat sebagai Ketua Umum Klub Basket Muba Hangtuah. Dia mengantarkan klub basket tersebut menjadi Juara Kobatama dan Piala Menpora.

Lalu, pria yang akrab disapa HZ tersebut juga mendapatkan kepercayaan menjadi Ketua Pengurus Provinsi Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Sumatera Selatan.

Lewat tangan dinginnya, HZ mampu mengantarkan atlet asal Sumsel meraih Medali Perak di Asian Youth & Junior Championship yang digelar di Qatar dan teranyar prestasi atlet cabor Angkat Besi berhasil meraih medali emas di ajang Kejurnas Senior yang dilangsungkan di Yogyakarta.

Kiprahnya di bidang olahraga semakin terkenal kala dipercaya sebagai Manajer Klub Sriwijaya FC 2008-2010 dan Direktur Teknik Sriwijaya FC tahun 2010-2013. Sriwijaya FC saat itu menjadi salah satu klub yang paling ditakuti di Liga Indonesia.

Sejumlah prestasi klub Wong Kito saat itu di antaranya Juara Piala Liga Indonesia tahun 2010, Juara Community Shield 2010, Juara Indonesia Super League musim 2011/2012, Juara Perang Bintang tahun 2012, Juara Inter Island Cup tahun 2010 dan 2012.

Tulisan lainnya :   BMD Diminta Termanfaatkan Secara Optimal

Puncak keberhasilan Hendri Zainuddin di bidang olahraga Sumsel adalah saat dirinya berhasil memperbaiki peringkat Sumsel di PON Papua 2021. Sebagai Ketua Umum, Hendri adalah orang dibalik peningkatan prestasi, dari sebelumnya peringkat 21 di PON Jawa Barat, naik ke peringkat 17 di PON Papua dengan torehan 8 medali emas.

Di dalam disertasinya, Hendri Zainuddin yang saat ini mendapat mandat menjadi Ketua Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Sumsel itu mengaku meskipun terdapat dukungan regulasi nasional seperti UU No. 11 Tahun 2022 dan DBON 2021, serta infrastruktur olahraga yang memadai seperti Jakabaring Sport City, namun keduanya belum dimanfaatkan secara maksimal sebagai dasar pembaruan kebijakan olahraga berbasis riset dan data.

“Sebagai hasil penelitian, disusun Model Formulasi Kebijakan Sistem Keolahragaan Berbasis Evidence-Based Policy, yang menempatkan data, riset, dan kolaborasi multi-aktor sebagai inti dalam setiap tahapan kebijakan publik mulai dari identifikasi masalah hingga evaluasi,” jelas Hendri Zainuddin yang juga pernah menjabat Presiden Sriwijaya FC.

Hendri meyakini, pendekatan Evidence-Based Policy menjadi landasan penting dalam mewujudkan tata kelola olahraga yang tidak hanya berorientasi pada prestasi, tetapi juga pada efisiensi kebijakan, transparansi publik, dan pembangunan sumber daya manusia di Sumatera Selatan. (edi)

Editor: Ferly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *