SUMSELHEADLINE.COM, LUBUKLINGGAU — Pemerintah terus berupaya mengutangi angka stunting di seluruh pelosok negeri, termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.
Salah satu daerah yang masih cukup tinggi angka stunting di Kabupaten Musi Rawas. Bahkan tertinggi di Sumsel. Penurunan angka stunting di kabupaten ini di tahun 2022 hanya 3 persen dari tahun 2021 lalu. Karena itu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejaheraan Keluarga (TP PKK) daerah ini terus melaklukan upaya.
Ketua TP PKK Kabupaten Musi Rawas, Riza Novanto Gustam mengatakan, tahun 2023 PKK hanya mendorong program yang menyentuh dan berdampak langsung kepada penurunan angka stunting. “Kalau hanya pencegahan pernikahan usia dini itu belum menyentuh, itu bukan kebijakan strategis,” tadasanya.
PKK Mura bekerjasama dengan leading sektor, seperti Dinas KB dab Dinas Kesehatan, melakukan evaluasi menentukan apa alternatif strategisnya dalam penurunan stunting. “Saya tidak punya kewenangan untuk membuat program, namanya TP PKK kan Tim Penggerak. Artinya apa, semua yang diprogramkan kami yang menggerakan sampai ke desa,” jelasnya.
Selaku Ketua TP PKK dia telah menyampaikan semua ide yang dipikirkan untuk program percepatan penurunan stunting. Tapi yang menentukan adalah leading sektornya.
Tahun 2023 ini, TP PKK Mura akan lebih menggalakkan literasi, meningkatkan kecerdasan masyarakat. Karena stunting berhubungan dengan wawasan masyarakat, dimana bila wawasan dari masyarakat rendah, stuntingnya juga bisa tinggi.
Pada 2023 lanjutnya, PKK Mura akan lebih banyak turun ke sekolah-sekolah SD, SMP dan juga SMA, guna melihat program belajar mengajar mereka, fasilitas mereka yang ada disekolah-sekolah. Pihaknya akan mengadakan lomba untuk pelajar, yang mengharuskan mereka banyak membaca, punya wawasan. (rya)
editor : edi