SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Banjir yang menggenang Kota Palembang dua hari terakhir, Rabu dan Kamis, 5-6/10/2022) menjadi pembicaraan hangat warga Palembang. Hampir seluruh ruang jalan utama terendam, bahkan tak jarang yang masuk pemukiman dan rumah warga.
Akibatnya, banyak kendaraan yang terjevbak mogok, baik motor maupun mobil. Bahkan, banyak pengendara yang harus menunggu berjam-jam karena menunggu air surut.
Para pejabat Kota Palembang pun diperintahkan turun ke lapangan, dikomandoi langsung Walikota Palembang Harnojoyo dan Sekda Ratu Dewa. “Kami dari semalam pantau banjir dan mengerahkan warga untuk turun bersama membersihkan sumbatan di saluran air,” ujar Sariyansyah, Camat Alang-Alang Lebar, Kamis (6/10/2022).
Walikota Palembang, Dandim0418/Palembang, Kapolrestabes Palembang dan dinas terkait meninjau banjir di sejumlah titik antara lain, Sekip Bendung, Jalan R Soekamto, dan Pompanisasi Sungai Bendung di 10 Ilir Palembang. Pada kesempatan itu, dia engatakan banjir di Palembang disebabkan suplai air ke mulut pompa Bendung berkurang akibat banyaknya sedimentasi. Bahkan sejumlah bangunan menghalangi saluran air.
Dia mengatakan setidaknya ada 17 titik genangan air. Hal itu salah satunya diakibatkan kurangnya percepatan air ke mulut pompa. “Mulut pompanisasi sungai bendung ini kita saksikan berfungsi secara normal, tetapi debit air untuk menyuplai ke pompa bendung ini memang masih kurang,” katanya.
Akibat dari suplai air yang kurang ke mulut pompa bendung akibat terjadinya penyumbatan, dan perlambatan yang terjadi karena sedimentasi dari kolam retensi Seduduk Putih hingga ke Muara Sungai Bendung. Karena itu lanjutnya, pemerintah akan melakukan evaluasi terkait dengan aliran sungai bendung itu sendiri. (gih)
editor : ferly