SUMSELHEADLINE.COM–Walaupun hingga kini pemerintah Arab Saudi belum secara resmi membuka menerima ibadah umroh dan haji dari Indonesia, Namun Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah merilis aturan baru terkait ibadah umrah selama bulan Ramadhan tahun 2021, Senin (5/4/2021).
Dalam rilis tersebut disebutkan, ada tiga kategori jemaah yang boleh menjalankan ibadah di Mekkah. Tiga kategori tersebut, seperti dilansir Channel News Asia, adalah: Mereka yang telah menerima dua dosis vaksin, Orang-orang yang telah sembuh dari infeksi virus corona (Covid-19), dan mereka yang telah disuntik vaksin dosis pertama setidaknya 14 hari sebelumnya.
Hanya orang-orang itu yang berhak mendapatkan izin umrah serta menghadiri salat di Masjidil Haram di kota suci Mekkah. Demikian pula untuk orang-orang yang ingin masuk ke Masjid Nabawi di kota suci Madinah, seperti dikutif dari tribunnews.com.
Adapun aturan tersebut akan dimulai pada akhir bulan April 2021. Kementerian belum memutuskan berapa lama aturan itu akan berlangsung, apakah hanya selama Ramadhan atau hingga akhir tahun. Namun, Kementerian berharap, dengan diberlakukannya kebijakan baru secara efektif dapat meningkatkan kapasitas operasional di Mekkah dan Madinah.
Lebih lanjut, pengumuman terkait aturan baru muncul setalah Raja Salman mengganti Menteri Haji dan Umrah pada bulan lalu. Tepatnya kurang dari setahun setelah kerajaan mengalami penurunan drastis kunjungan jemaah haji.
Mohammad Benten dibebastugaskan dari jabatannya dan digantikan oleh Essam bin Saeed, menurut keputusan kerajaan yang diterbitkan oleh Saudi Press Agency (SPA). Diketahui, pada akhir Juli 2020, kerajaan telah membatasi ziarah mengingat angka tambahan kasus Covid-19 dunia terus mengalami peningkatan. Sehingga hanya 10.000 warga muslim Arab Saudi sendiri yang diizinkan untuk menjalankan rukun Islam kelima. Angka itu jauh dari jumlah jemaah yang ziarah pada 2019 lalu, yaitu 2,5 juta umat muslim.
Untuk tahun ini, pemerintah belum memutuskan berapa banyak kuota jemaah yang diizinkan ke kota suci. Namun, menurut surat kabar Okaz yang pro-pemerintah, hanya peziarah yang divaksinasi yang kemungkinan besar akan diizinkan tahun ini. (SH