Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD

Pembangunan Flyover Simpang Sekip Lambat, Ini Jadi Penyebabnya

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Proses pembangunan Flyover Simpang Sekip Ujung Palembang, terus dilakukan pihak pekerja. Namun demikian, progres pembangunannyaa masih dikeluhkan masyarakat, karena dinilai masih lambat.

Hingga kini, pihak pembangun masih dalam proses membuat mengerjakan jalan samping jembatan di bagian Jalan R Soekamto, yang progresnya pun belum signifikan.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan (BBPJN) Sumsel, Ryandra Narlan menjelaskan, dari semua lahan yang perlu dibebaskan, tinggal lahan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Sumatera Bagian Timur di Jalan R Soekamto masih menjadi pokok masalah hingga saat ini.

Pihak kontraktor dalam hal ini Waskita Karya tidak bisa langsung membongkar lahan di bagian tersebut, lantaran Bea dan Cukai tak memberi izin.

Bea dan Cukai memiliki syarat bahwa pembongkaran lahan pagar depan, bangunan ATM dan pos jaga dapat dilaksanakan, setelah aset pengganti berupa bangunan sarana kantor lahan parkir/ tempat apel/ upacara dan jalan aksesnya selesai dibangun dan siap digunakan.

Tulisan lainnya :   Isi BBM Subsidi Secara Ilegal, Pria Asal Bengkulu

“Pihak Bea dan Cukai ingin Pemprov Sumsel menyelesaikan dulu pembangunan aset mereka baru kami (pihak pembangun) boleh bekerja pada lahan tersebut,” katanya, Selasa (7/3/2023).

Keinginan pihak Bea dan Cukai ini jelas menghambat pembangunan Fly Over Sekip Ujung secara keseluruhan.

“Dengan mereka melarang bekerja pada lahan mereka, semua pekerjaan kita terhambat. Semua utilitas yang akan kita pindahkan tidak bisa tersambung, semua terhenti di lahan Bea Cukai” katanya.

Pihak BBPJN menginginkan sembari proses penggantian bangunan aset Bea Cukai oleh Pemprov Sumsel, pihaknya diijinkan bekerja pada lahan tersebut.

“Sebab, di bawah lahan Bea dan Cukai tersebut terdapat banyak utilitas seperti pipa PGN, PDAM, juga ada tiang listrik yang harus direlokasi” katanya.

Tulisan lainnya :   Kejati Sumsel Geledah Rumah Amrullah, Kasus Izin Lahan di Mura

Tak hanya itu, pihak pembangun kini masih menunggu dipindahkannya utilitas PLN di bagian sisi Pom Bensin R Soekamto. “Seperti kabel listrik dan tiang gardu listrik yang perlu dipindahkan dari jalur listrik yang lama ke yang baru oleh pihak PLN lamban,” katanya.

Warga resah sebab dampak lambatnya pembangunan ini tidak hanya soal macet, tetapi juga banjir lantaran sekaligus memperbaiki saluran air di sekitar bangunan jembatan.

Shelly, salah seorang warga Seduduk Putih mengeluhkan lambatnya pembangunan jembatan yang ditujukan untuk mengurai kemacetan ini.

“Dilihat dari pembangunan sebelum-sebelumnya, biasanya dilakukan siang malam, tapi ini hampir jam 8 pagi masih belum terlihat tanda-tanda orang bekerja,” katanya. (Nda)

Editor : Edi

Check Also

Rektor Unsri, Prof Dr Taufik Marwa dan jajaran saat silaturrahi dengan Gubernur Sumsel, Herman Deru, Rabu (21/5/2025). Foto: Humas Pemprov Sumsel.

Pemprov Bantu Unsri Sarana Transportasi dan Biaya Koas Mahasiswa

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG – Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) menyampaikan tiga persoalan yang perlu dicarikan selusinya, yakni …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *