Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Ilustrasi koperasi Pondok Pesantren. Foto: IST
Ilustrasi koperasi Pondok Pesantren. Foto: IST

Peran Ponpes dalam Mendorong Ekonomi Kerakyatan di Sumsel

Oleh Abdullah Sani

Kader Nahdhatul Ulama Sumsel

Abdul Sani. Foto: Dok Pribadi.
Abdul Sani. Foto: Dok Pribadi.

PESANTREN yang sejak lama dikenal sebagai lembaga pendidikan agama Islam. Namun seiring perkembangan zaman, kini pesantren memainkan peran yang semakin penting, tak hanya sektor pendidikan Islam, tapi juga pendikan umum, bahkan dalam hal pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Di Sumatera Selatan, lebih dari lima ratus pondok pesantren yang terdata di Kementerian Agama, menjadi bukti nyata bahwa pesantren telah berkembang jauh melampaui fungsi tradisionalnya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah.

Pesantren kini bertransformasi menjadi lembaga sosial yang turut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Dalam konteks Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, dijelaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat.

Konsep ini membawa pesantren pada peran yang lebih luas, salah satunya dalam mendukung ekonomi kerakyatan. Melalui pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren, diharapkan ekonomi nasional dapat pulih dengan cepat, sambil mendorong kebangkitan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pesantren tidak hanya menghasilkan santri dengan pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga mulai mempersiapkan mereka dengan keterampilan praktis dalam dunia usaha.

Tulisan lainnya :   Kloter Pertama Embarkasi Palembang Dilepas Gubernur, Satu Jemaah Tertunda

Banyak pesantren yang kini mengembangkan program wirausaha untuk santri, guna membekali mereka dengan kemampuan yang dapat diandalkan saat terjun ke masyarakat.

Hal ini menjadi penting karena tidak semua santri akan menjadi pendakwa atau ulama, namun mereka dapat memiliki keahlian yang berguna untuk memperbaiki ekonomi pribadi maupun masyarakat.

Koperasi

Salah satu contoh implementasi nyata pemberdayaan ekonomi ini adalah berdirinya koperasi pesantren. Koperasi ini tidak hanya menguntungkan pesantren itu sendiri, tetapi juga melibatkan alumni dan masyarakat sekitar, dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan dan bisnis.

Selain itu, koperasi pesantren juga membuka peluang karir bagi santri, serta mendorong semangat gotong royong dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.

Kemitraan antara pesantren dan perusahaan swasta juga semakin berkembang. Program kemitraan ini memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, baik bagi pesantren maupun perusahaan swasta.

Dalam kolaborasi ini, pesantren dapat memperoleh pendapatan tambahan dan memperkuat kapasitas ekonominya, sementara perusahaan swasta memperluas dampak sosial-ekonominya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Santri juga mendapatkan pelatihan keterampilan baru yang dapat membuka peluang karir di masa depan.

Tulisan lainnya :   Pasar Murah Satu Cara Tekan Inflasi di Palembang

Pemerintah sebagai fasilitator, memainkan peran penting dalam mempertemukan pesantren dengan perusahaan swasta. Melalui kebijakan yang mendukung, seperti memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang bekerja sama dengan pesantren, serta menyediakan akses pendanaan dan pelatihan, pemerintah dapat memastikan keberhasilan kemitraan ini.

Dengan dukungan dari pemerintah, pesantren dapat menjadi mitra strategis dalam berbagai sektor ekonomi, mulai dari pertanian, ekonomi kreatif, hingga pengadaan barang dan jasa.

Pemerintah tidak hanya bertindak sebagai mediator, tetapi juga menyediakan berbagai fasilitas yang memungkinkan terjadinya kemitraan antara pesantren dan perusahaan swasta.

Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan adalah mengadakan lokakarya yang mempertemukan pesantren dengan perusahaan swasta, serta menyediakan platform digital untuk memudahkan pengelolaan proyek bersama.

Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan akses kepada pesantren untuk memperoleh pendanaan melalui program pembiayaan mikro yang dirancang khusus untuk lembaga pendidikan ini. Dengan demikian, pesantren. (*)

Editor: Ferly

Check Also

Ketua Forum Silaturahmi Cabang Olahraga (Cabor) Sumatera Selatan, Lidayanto bersama Ketua Umum KONI pusat. Foto: Dok Pribadi.

Forum Silaturrahim Cabor Desak Evaluasi Kepengurusan KONI Sumsel

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Ketua Forum Silaturahmi Cabang Olahraga (Cabor) Sumatera Selatan, Lidayanto mengungkapkan bahwa pihaknya …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *