Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Kepala Bidang Sumber Daya Air Irigasi & Limbah (SDA IL) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, RA, Marlina Sylvia saat meninjau banjir di Palembang, Jumat (26/1/2024). Foto: Sumselheadline/Pitria.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Irigasi & Limbah (SDA IL) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, RA, Marlina Sylvia saat meninjau banjir di Palembang, Jumat (26/1/2024). Foto: Sumselheadline/Pitria.

Muara Sungai Musi Pasang Hingga 1 Februari, Tinggi Air Empat Meter

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Potensi banjir di Kota Palembang cukup tinggi khususnya wilayah di tepi sungai. Hal ini lantaran kondisi pasang di muara Sungai Musi diperkirakan akan berlangsung hingga 1 Februari 2024.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Irigasi & Limbah (SDA IL) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang, Ir. RA, Marlina Sylvia, S,T.,M.Si.,M, Sc.,IPU.,ASEAN Eng mengatakan, warning ini berdasarkan prakiraan aplikasi Tides sebagai pengukuran di muara Sungai Musi di Tanjung Buyut sebagai acuan.

“Ketinggian pasang akan berlangsung sampai 1 Februari, rata-rata tinggi muka air 4 meter,” katanya. Marlina mengatakan, pasang muara Sungai Musi merupakan fenomena alam yang tidak dapat di hindari. Kondisi pasang ini, dapat dilihat siapa saja melalui aplikasi Tides tersebut.

Tulisan lainnya :   Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Dikuburkan Satu Liang

“Kalau lewat dari 1 Februari kemungkinan aman dengan ketinggian air di bawah 2,5 meter tapi bukan jadi patokan juga air tidak kembali pasang,” katanya. Melihat yang terjadi sekarang, kenapa banyak titik banjir dikawasan pemukiman, tidak lepas dari pembangunan yang berada di kawasan sepadan dan bantaran sungai, atau di atas Daerah Aliran Sungai (DAS).

“Akibatnya ketika kondisi pasang air yang hakikatnya akan kembali ke ‘rumah’ akan mengisi tempatnya kembali,” katanya.

Tak terhitung masyarakat yang membangun di atas DAS. Salah satunya di Jalan Sultan M Mansyur. “Anak sungai ini sejak 2013 (berdasarkan laporan warga) dicor untuk dijadikan jalan oleh masyarakat itu sendiri,” katanya.

Tulisan lainnya :   HD : Peran Ibu Tentukan Karakter Anak

Menurutnya, solusinya adalah dibongkar karena itu adalah aliran sungai. Pihaknya meminta kepada pemerintah setempat untuk melakukan pendekatan persuasif kepada warga sekitar untuk pembongkaran. “Kalau warga menolak resikonya kawasan ini tetap akan kebanjiran,” katanya.

Ketua RT 39 Kelurahan 32 Ilir Kecamatan Ilir Barat 2 Kota Palembang, Amri dan Ketua RT 17, Toriq mengungkapkan, bahwa dulunya kawasan pemukiman memang merupakan sungai Soak Lado.
Ini sungainya panjang.

“Kondisi banjir sebenarnya 5 tahunan, tapi tidak tau tahun ini juga tiba – tiba baru Siang ini airnya naik,” katanya. (Nda)

Editor: Edi

Check Also

Para terdakwa kasus dana RSUD Rupit, Muratara pada sidang di PN Tipikor Palembang, Senin (14/10/2024). Foto: Sumselheadline/Ela.

Kasus BLUD RSUD Rupit, Tiga Dokter Jadi Pesakitan

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Tiga oknum mantan pejabat RSUD Rupit tidak berkeberatan usai didakwa penuntut umum Kejari …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *