Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Suasana rapat antara pihak Kemenhub RI dan Pemkot Palembang, Senin (8/1/2024). Foto; Sumselheadline/Pitria.
Suasana rapat antara pihak Kemenhub RI dan Pemkot Palembang, Senin (8/1/2024). Foto; Sumselheadline/Pitria.

Kemenhub Minta Dua Rute Feeder LRT Palembang Kembali Melayani

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta agar Pemerintah Kota Palembang segera mengoperasikan kembali angkot Feeder LRT.

Dimana sudah satu pekan ini dua rute yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota Palembang yakni yakni Talang Kelapa – Asrama Haji, dan Asrama Haji – Sematang Borang via Noerdin Pandji, tidak beroperasi.

“Besok Selasa (9/1/2024) diharapkan dua koridor/ rute ini beroperasi lagi, karena sudah seminggu ini tidak beroperasi,” kata Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Suharto, usai Rapat Koordinasi Pelayanan Angkutan Feeder di Kota Palembang, Senin (8/1/2024).

Tidak beroperasinya Feeder tersebut, terdapat beberapa sebab ini diantaranya keterlambatan pembayaran karena beberapa hal yang menyangkut regulasi.

Menurut Suharto, Pemkot Palembang harus menentukan skema pembiayaan. Apakah dalam penyelenggaraan Feeder ini akan menggunakan skema BTS (By The Servis) atau subsidi.

Regulasi ini harus ada kepastian hukum, tidak bisa ambigu ada dualisme terhadap kebijakan tersebut.

Tulisan lainnya :   HD Membaur dengan Ribuan Umat Ziarah Kubroh

“Kami minta Pemkot Palembang melakukan diskusi untuk menyepakati terhadap nilai yang harus diberikan untuk operasional Feeder oleh operator,” katanya.

Seperti diketahui, Pemkot Palembang mengalokasikan anggaran murni APBD untuk operasional Feeder oleh pihak ketiga yakni PT Transportasi Global Mandiri (TGM), sekitar Rp12 miliar.

Dengan jumlah penumpang LRT yang meningkat dari awal 1.500 perhari, menjadi 13.000 perhari, menurut Suharto feeder LRT Sumsel ini kedepannya akan mulai berbayar.

Untuk yang dikelola Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) direncanakan tahun ini berbayar Rp 4000, untuk koridor 3-7. Sedangkan untuk 2 koridor yang dikelola Pemkot Palembang direncanakan 2025 baru mulai berbayar.

“Kita kurang 10 koridor lagi. Dalam waktu tidak lama akan ada satu koridor baru pembiayaan balai LRT. Namun karena belum ada ketersediaan anggaran maka perlu kreatif finance,” katanya.

Tulisan lainnya :   Memang Atas PSKC Cimahi, SFC Tetap Bertahan di Liga-2

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang Aprizal Hasyim mengatakan, Pemkot masih memberlakukan kebijakan gratis untuk layanan Feeder di dua rute itu.

“2025 kami berencana berbayar, tahun ini akan dilakukan kajian terlebih dahulu. Karena kalau berbayar tidak ke dinas lagi melainkan melalui BLUD,” katanya.

Menurutnya, keterlambatan pembayaran pada satu minggu terakhir ini karena ada beberapa tahapan yang harus dilakukan meliputi penyempurnaan kontrak di tahun 2024, penambahan rute dan koordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Aparat Penegak Hukum (APH) terkait penyempurnaan kontrak 2024.

“Seperti yang saya sampaikan sebelumnya di Desember 2023, memang ada keterlambatan administrasi untuk pelaksanaan kontrak di 2024 dikarenakan yang pertama kita dalam pelaksanaan pelayanan dalam bentuk feeder menggunakan APBD murni Kota Palembang sebesar Rp 12,3 miliar selama satu tahun,” katanya. (Nda)

Editor: Edi

Check Also

Kapal jukung yang meledak hanyut di Sungai Musi, Palembang, Jumat (9/5/2025) sore. Foto: screenshot medsos.

Kapal Jukung Meledak di Sungai Musi, Empat Penumpang Hilang

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Sebuah kapal jukung berisi sejumlah penumpang meledak di Sungai Musi, saat bversandar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *