SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sei Selayur dilakukan ujicoba atau comisioning, Kamis (10/8/2023), setelah proses pembangunan sejak 2017.
Untuk ujicoba IPAL ini, baru dipasang 15 Sambungan Rumah (SR), dari seharusnya 100 SR yang jadi tanggung jawab awal Pemerintah Kota Palembang, agar bangunan senilai Rp1,6 triliun ini benar-benar operasional.
Walikota Palembang Harnojoyo mengatakan, masih terbilang sedikit yang dipasang, lantaran biaya pemasangan pipa dari rumah/ kantor cukup mahal.
“Biaya pemasangan untuk rumah atau perkantoran cukup mahal, Rp25 Juta per SR,” kata usai meninjau IPAL Sei Selayur, Kamis (10/8/2023).
Maka, untuk saat ini baru ujicoba, untuk beroperasi harus terpasang 100 SR dan itu jadi tanggung jawab Pemkot Palembang dan Pemprov Sumatera Selatan (Sumsel). “Karena biayanya mahal, kita anggarkan tahun ini Rp 15 miliar dan tahun depan Rp50 miliar, begitu juga Pemprov Sumsel,” katanya.
Seperti diketahui, IPAL Sei Selayur ini akan melayani beberapa kawasan tertentu diantaranya Jalan Merdeka, Rusun 26 Ilir, PIM, Pasar 16 Ilir, Dempo, Kuto, Pusri hingga Kalidoni.
Harno mengatakan, diharapkan masyarakat bisa berpartisipasi karena dengan dipasang IPAL lingkungan akan bebas dari limbah terutama kawasan pinggiran sungai.
Hanya tiga kota yang melakukan pembangunan IPAL ini, Palembang, Makassar dan Pekanbaru. Dimana dua kota ini dalam pembangunannya menggunakan pinjaman dana. “Palembang Alhamdulillah dapat hibah dari Australia dan Kementerian PUPR, total Rp1,6 triliun,” katanya.
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mengatakan, ini bukan hanya secara konstruksi di atas lahan seluas 5,8 hektar saja, tapi hubungan baik antar negara, Indonesia dan Australia. “Ini jadi tanggungjawab kita semua untuk mengajak masyarakat hidup bersih,” katanya. (Nda)