SUMSELHEADLINE.COM, BANDUNG —Para santri dan santriwati Ponpes Al Zaytun, Indramayu, Jabar, dikabarkan satu persatu meninggalkan sekolah besutan Panji Gumilang itu. Diduga santri dan wali siswa khawatir tentang informasi adanya ajaran Islam yang menyimpang di sana.
Atas banyaknya santri yang pamitan pergi itu, Panji Gumilang tentu khawatir. Dalam pidatonya yang tersebar di youtube, salah satunya youtube Ronji tv, Panji Gumilang saat memberikan tausyiah kepada para santri, tampak terkesan emosi.
“Hei anak-anakku jangan terpengaruh. Hei wali santri jangan terpengaruh,” ujar Panji Gumilang. Dengan nada tinggi dia pun melampiaskan amarahnya kepada orang-orang yang dinilainya menyebarkan api dan fitnah kepada Ponpes Al Zaytun.
Dia mengatakan tuduhan teroris, radiskalisme, dan ajaran sesat di Ponpes Al Zaytun semakin menjadi. Panji Gumilang meminta kalangan yang menuduh Ponpes Al Zaytun sebagai pusat sarang terorisme agar diberikan bukti.
Karena menurut Panji, jika memang terbukti Ponpes Al Zaytun menjadi sarang teroris, maka pemerintah pasti telah mengutus tim Detasemen Khusus (Densus) 88 antri teror untuk melakukan penyergapan di Ponpes miliknya tersebut.
“Kalau memang jadi pusat teroris, pastilah akan ada Densus 88. Tapi nyatanya tidak,” tegasnya.
Namun pada kesempatan itu dia tak membicarakan soal ajaran sesat yang saat ini tengah heboh. Karena hal itu justru yang menjadi perbincangan hangat di publik.
Di antaranya yang diperbincangkan, shaf shalat laki-laki dengan perempuan yang dicampur, pengakuan soal bermadzhab Ir Soekarno, dan khutbah sholat Jumat oleh santriwati.
Lalu, ajaran yang diduga menyimpang lainnya adzan yang terkesan aneh, khutbah menggunakan Kitab Injil, menggemahkan nyanyian lagu Israel, dan mengatakan bahwa Alquran difirmankan oleh Rasulullah SAW. (Rya)
Editor : ferly