SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Federasi sepakbola tertinggi dunia FIFA akhirnya membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang seharusnya diselenggarakan akhir Maret ini di Bali.
Batalnya drawing ini menimbulkan keresahan dan perbincangan masyarakat khususnya para pelaku sepak bola dalam hal ini suporter. Meski demikian, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan tetap optimis akan menjadi salah satu kota di Indonesia yang menjadi tuan rumah piala dunia ini.
Sekretaris Tim Teknis Asprov PSSI Sumsel Panitia Persiapan Piala Dunia U20, Faisal Mursyid menyampaikan, soal info yang sekarang banyak beredar mengenai ditunjuknya Peru ataupun Argentina oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia u-20 untuk menggantikan Indonesia, itu tidak benar.
Pertama, bahwa sumber berita yang valid terkait dengan piala dunia U20 di Indonesia itu berasal dari PSSI dan FIFA. Kedua, Waketum 2 PSSI Ratu Tisa sekarang sedang berada di Doha Qatar untuk membicarakan masalah ini menyusul juga info terakhir Ketua PSSI Pak Erick Thohir Tengah berangkat ke markas FIFA di Zurich untuk membicarakan masalah ini dan mencari solusi terbaik untuk perhelatan piala dunia U-20 ini.
“Baik pemerintah pusat, PSSI, dan FIFA sudah ada semacam agreement ataupun perjanjian yang mengikat tanggung jawab sebagai tuan rumah. Jadi tidak gampang untuk tunjuk sana tunjuk sini seperti informasi yang beredar, tidak gampang itu,” katanya.
Menurutnya, sudah jelas ada legalitasnya Indonesia ini sebagai tuan rumah, sehingga tidak gampang FIFA mengalihkan piala dunia U-20 ini ke negara lain, tanpa adanya kesepakatan ataupun pembicaraan lebih lanjut karena itu sudah tertuang dalam agreement.
Masalah beberapa daerah di Indonesia menolak Timnas Israel untuk bermain di piala dunia U-20 di Indonesia, menurutnya, olahraga satu masalah politik maka ini tergantung sudut pandang komentar Siapa yang mengomentari.
“Kalau orang politik tentu sudut pandangnya berbeda dengan orang olahraga,” katanya.
Soal menjadi tuan rumah, pihaknya tetap optimis. Ada upaya-upaya strategis yang dilakukan oleh PSSI maupun pemerintah pusat untuk membicarakan hal ini dengan FIFA.
“FIFA nanti akan membicarakan ini dengan Israel Hal apa yang bisa menjadi solusi ataupun jalan keluar dari persoalan ini,” katanya.
Proses juga masih berlanjut untuk persiapan piala dunia di Indonesia terakhir tim inspeksi FIFA berkunjung ke Bali. Namun, memang persoalannya itu mengenai history (palestina sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan RI) dan dan lain-lainnya.
“Jadi sekali lagi soal pemindahan tuan rumah dan isu yang ke mana-mana itu tidak benar. Jadi kita harus bijak menanggapi hal ini dan dengan jernih,” katanya. (Nda)
Editor : Edi