SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Kasus terpotongnya jari seorang bayi oleh oknum perawat RS Muhammadiayh Palembang, kini terus mendapat respon masyarakat. Atas kejadian unik itu pun, polisi tak tinggal diam.
Penyidik Polrestabes Palembang melakukan pemeriksaan terhadap oknum perawat yang sudah 18 tahun mengabdi di rumah sakit itu. Menurut Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib, setidaknya ada tujuh saksi yang diperiksa, termasuk si perawat.
“Sudah kita periksa. Ada tujuh yang sudah kita periksa,” kata Ngajib, Minggu (5/2/2023). Lanjutnya, proses hukum masih tetap berlanjut, walapun managemen rumah sakit sudah melakukan tindakan medis, ooperasi terhadap korban dengan menyambungkan jari yang putus.
Seperti diberitakan kemarin, tak terima jari kelingking anaknya yang berusia 8 bulan putus akibat seorang perawatan RS Muhammdaiyah Palembang, Suparman (38), warga Jalan Tembok Baru Lorong Tanjung Kelurahan 9-10 Ulu Kecamatan Jakabaring, melapor ke Polrestabes setempat.
Suparman menuturkan peristiwa yang mengakibatkan jari anaknya yakni Ar (perempuan) putus terjadi pada Jumat (3/2/2023), sekitar pukul 10.30. Berawal saat anaknya demam dan dibawa RS tersebut oleh sang istrinya Sri.
Setelah dirawat hampir 3 hari di RS tersebut, infus yang dipakai di lengan kanan sebelah kiri anaknya tersumbat, membuat Suparman dan istrinya pun memanggil salah satu perawat jaga. Naasnya, lantaran susah membuka perban diinfus anaknya, terlapor (oknum perawat) malah menggunakan gunting besar untuk membuka perban itu. Alhasil, jari kelingking Ar pun putus.
“Awalnya infus anak saya macet pak. Saya panggil perawat untuk minta betulkan. Nah perawat datang lalu membuka infus anak saya, tetapi tidak bisa bisa. Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun perawat itu malah mengambil gunting untuk menggunting perban yang melekat di lengan anak saya. Alhasil saat perawat itu menggunting perban, jari anak saya putus,” katanya, Sabtu (4/2/2023).
Lanjut Suparman, atas peristiwa ini dirinya tidak terima, oleh itulah dirinya melapor ke polisi berharap laporannya segera ditindaklanjuti petugas dan pelaku bisa ditangkap. “Meski sudah ada niat baik dengan RS, namun saya tidak terima. Meski jari anak saya sudah disambung,” katanya.
Sementara, pihak piket Reskrim dan piket SPKT Polrestabes, Palembang langsung menerima laporan korban. Hingga kini korban masih diambil keterangan oleh penyidik, terkait laporannya. Dan petugas piket reskrim pun sudah mendatangi TKP. (Tempat kejadian perkara), guna penyelidikan lebih lanjut. (Ela)
Editor : edi