SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Prosesi perpisahan atas kelulusan siswa di sekolah sudah menjadi rutinitas akhir tahun ajaran. Terkadang inisiasitif acara tersebut datang dari siswa sendiri, dengan alasan sebagai kenang-kenangan terakhir.
Namun terkadang acara perpisahan itu membutuhkan dana yang tak sedikit. Sementara pihak sekolah biasanya tak menganggarkan khusus dana untuk perpisahan. Sehingga tak jarang melalui komite sekolah dan kesepakatan wali murid, dilakukan sumbangan dari wali murid, yang biasanya dilakukan sukarela.
Tentu saja, sumbangan itu tak mudah bagi sebagian siswa, terutama orangtuanya yang kurang mampu. Sehingga sering menjadi pelemik, seperti yang baru-baru ini terjadi di sebuah SMPN di Palembang.
Atas itu semua itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang, Ansori mengatakan sebaiknya prosesi perpisahan tidak memberatkan siswa. “Biasanya ada rapat lebih dahulu, ada kesepakatan antara komite dan wali murid,” katanya. Jika memang kan ada acara perpisahan dilakukan saja dengan cara yang sederhana.
“Cukup dilakukan di lingkungan sekolah. Sebaiknya tak usah di hotel mewah atau di tempat yang mahal lain. Ttidak semua siswa bisa menyumbang,” katanya.
Kadisdik mengatakan segera membuat surat imbauan ke sekolah-sekolah, terkait acara pelepasan siswa. (gih)
editor : ferly