SUMSELHEADLINE.COM–Sekarang ini tingkah manusia makin aneh. Seperti yang terjadi di Kecamatan Cegeulis, Pandeglang.
Polsek Cigeulis mengamankan 15 orang warga yang tengah melakukan praktik ritual aneh berupa mandi bareng secara bugil.
Mereka diamankan di wilayah perkebunan sawit milik PT. GAL yang terletak di Kecamatan Cigeulis Kamis 11 Maret 2021, sekitar pukul 10.30 WIB.
Ke-15 orang terdiri dari bapak-bapak, nenek-nenek, serta dua bocah perempuan dan satunya laki-laki.
“Kami benar mengamankan warga yang melakukan ritual, itu kami amankan karena khawatir terjadi amukan dari warga sekitar,” kata Kapolsek Cigeulis, IPTU Paulus Bayu Triatmaka, seperti dikutif dari Bantenhits.com.
Bayu menjelaskan, awalnya menerima laporan dari warga soal adanya sekelompok orang yang melakukan praktik ritual mandi di tempat mandi yang tidak biasa digunakan.
“Tadi pagi kami menerima laporan, terus kami langsung menuju ke sana. Kami takut masyarakat ini beranggapan itu aliran sesat sehingga terjadi amuk massa” jelasnya.
Menurut Bayu, orang-orang tersebut sebagian merupakan sebuah keluarga. Saat ini, ke-16 sudah sedang dibawa ke Polres Pandeglang untuk diselediki lebih lanjut.
“Selebihnya kami serahkan ke Polres, untuk diselediki lebih lanjut apakah ini aliran seaat atau bukan,” pungkasnya.
Kelompok warga yang melakukan kegiatan ritual mandi bareng tanpa busana di wilayah Kecamatan Cigeulis, Pandeglang, menganut aliran kepercayaan Hakekok.
Informasi yang diperoleh, aliran ini pertama kali dibawa oleh almarhum E lalu diteruskan di Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Bogor oleh AE, hingga ajaranya sampai ke A (52) warga Kecamatan Cimanggu dengan nama Hakekok Balakasuta.
Pimpinan Hakekok Balakasuta juga turut diamankan Polisi bersama 15 pengikutnya, yang terdiri dari 5 orang perempuan, 7 orang laki-laki, dan 3 orang anak-anak.
“Ajarnya ini mengadopsi dari ajaran hakekok,” kata Waka Polres Pandeglang, Kompol Riki Crisma, Kamis 11 Maret 2021.
Riki mengaku belum dapat memutuskan apakah aliran ini ajaran sesat atau bukan. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan MUI dan Bakorpakem.
“Untuk memutuskan apakah aliran ini sesat atau bukan, kami akan berkoordinasi dengan MUI dan Bakorpakem,” jelasnya.
Riki meminta agar warga tetap menjaga kodusifitas. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami sudah mengerahkan Polsek Cigeulis untuk meredam gejolak di tengah masyarakat,” pungkasnya. (SH)