SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Lembaga riset politik Public Trust Institute (PUTIN) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas tiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang menjelang Pilkada, 27 November 2024.
Survei tersebut dilakukan pada 1-8 November 2024, yang diakui melibatkan 600 responden dari 60 kelurahan dan 18 kecamatan di Kota Palembang, dengan metode multistage random sampling.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka langsung dengan responden, menggunakan kuisioner terukur dengan margin of error 4 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, paslon Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS) unggul dominan dengan perolehan 52,70 persen. Sementara 2 kandidat paslon Pilkada Palembang lainnya, Fitri-Nandri 31,70 persen, Yudha-Bahar 12,70 persen, dan 2,90 persen responden memilih tidak menjawab.
Direktur Eksekutif PUTIN, Dr Pahrudin, HM mengatakan berdasarkan hasil survei Public Trust Institute elektabilitas paslon nomor urut 2, Ratu Dewa-Prima Salam (RDPS) unggul dominan meninggalkan 2 paslon lainnya di Pilkada Palembang.
“Dengan perolehan 52,70 persen ini dapat dikatakan tidak akan ada perubahan yang signifikan. Mengingat dalam waktu yang cukup singkat menjelang Pilkada biasanya tidak ada perubahan signifikan dari konfigurasi suara yang diperoleh oleh pasangan calon maupun masing-masing kandidat,” katanya, Rabu, (13/11/2024).
Menurutnya, beberapa faktor yang mempengaruhi pemilih, di antaranya karena visi misi ataupun program yang ditawarkan kandidat, figur yang berkaitan dengan kualitas dari kandidat, dan rekam jejak dari 3 pasangan calon tersebut.
“Jadi tiga faktor inilah yang mendominasi pilihan atau latar belakang pemilih di Palembang kemudian menjatuhkan pilihannya pada kandidat tertentu. Di mana paslon RDPS unggul di semua sektor tersebut,” jelasnya.
“Dengan hasil ini artinya pemilih di Kota Palembang rasional dan cukup berkualitas,” sambung Pahrudin.
Adapun jika melihat hasil ini juga, kecil kemungkinan paslon lain dapat mengejar perolehan dari RDPS. Di mana dalam beberapa kasus yang bisa PUTIN generalisir sebetulnya perubahan signifikan itu akan terjadi di atas tiga bulan sebelum waktu pemilihan.
“Artinya, kalau masih dalam tiga atau empat bulan mungkin ada perubahan signifikan. Tetapi kita lihat hari ini sudah tanggal 13 November 2024, atau sekitar dua minggu lagi menjelang pemilihan,” katanya.
Kecuali memang ada sesuatu hal yang luar biasa terjadi dan itu dianggap sesuatu yang fatal dari para kandidat itu atau soal lainnya yang biasa disebut sebagai tsunami yang terjadi di perpolitikan di Kota Palembang maka perubahan itu akan terjadi.
“Di luar faktor itu maka tidak akan ada perubahan dari komposisi perolehan suara dari masing-masing kandidat,” katanya. (Nda)
Editor: Edi