Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat pers rils penangkapan pelaku pembunuhan. Foto: Sumselheadline/Ela.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono saat pers rils penangkapan pelaku pembunuhan. Foto: Sumselheadline/Ela.

Tiga Pelaku Pembunuhan tak Ditahan, Ini Alasan Kapolrestabes Palembang

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, tiga pelaku pembunuhan dan aksi rudapaksa terhadap korban siswi SMP yang ditemukan tewas di pemakaman Talang Kerikil Palembang tidak dilakukan penahanan.

Namun tiga pelaku yang masing-masing berinisial MZ (13), MS (12), dan AS (12) sudah menjalani rehabilitasi di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS) Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (7/9/2024).

Itu ditegaskan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono. Selain itu kata dia, juga sudah adanya terjalin kesempatan dari pihak orangtua untuk menitipkan tiga pelaku anak yang masih dibawah umur itu ke tempat rehabilitasi.

“Hal ini dilakukan guna mempertimbangkan nasib keselamatan jiwa tiga pelaku yang sudah melakukan tindakan pidana tersebut. Sekarang mereka sudah menjalani rehabilitasi,” terangnya.

Polisi berhasil meringkus empat pelaku pembunuhan disertai dengan aksi rudapaksa terhadap korban siswi SMP yang ditemukan tewas di area pemakaman Tionghoa Talang Kerikil Palembang.

Ungkap kasus pembunuhan keji ini dirilis secara resmi kepada awak media pada Selasa 3 September 2024 malam lalu di Mapolrestabes Palembang. Keempat tersangka yang masih di bawah umur akan dijerat dengan pasal-pasal terkait perlindungan anak dan pembunuhan berencana.

Tulisan lainnya :   Oknum Dekan Dilaporkan Cekik dan Diancam Mahasiswa

“Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau denda maksimal 3 miliar rupiah,” ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harry Sugihhartono SIK didampingi Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, Selasa malam.

Mereka secara bersama-sama melakukan tindak kejahatan terhadap seorang siswi SMP swasta di Palembang 13 tahun berinisial AA, yang mayatnya ditemukan di area pemakaman Talang Kerikil Palembang.

Menurut Harryo, korban dan salah satu pelaku yang merupakan otak pembunuhan berinisial IS, baru mengenal korban selama 2 minggu melalui ponsel dan menjalin hubungan asmara.

“Pada 1 September 2024, mereka sempat bertemu di acara kuda kepang di kawasan Pipa Reja, di mana saat itu juga hadir pelaku lainnya, MZ, MS, dan AS. Setelah menyaksikan acara tersebut, kelimanya menuju ke lokasi kejadian, yaitu Krematorium Sampurna di kawasan Kuburan Cina,” paparnya.

Tulisan lainnya :   Polda Sumsel Bongkar Sindikat Penipuan Penjualan Beras Online

Di sana, korban dibekap oleh para pelaku hingga tewas. Setelah tewas, korban kemudian dirudapaksa secara bergiliran oleh para pelaku.

“Para pelaku kemudian menyeret tubuh korban selama 30 menit ke tempat penemuan jenazahnya dan kembali melakukan aksi keji tersebut sebelum meninggalkan korban di lokasi,” lanjutnya.

Haryo menerangkan, korban sengaja dipindahkan ke lokasi terakhir (TKP kedua) agar tidak diketahui oleh orang lain. “Dari tempat keramasi ke TKP penemuan mayat, itu berjarak sekitar 30 menit, disana korban lagi-lagi dirudapaksa,” tandasnya.

Polrestabes Palembang segera merespons cepat laporan warga tentang penemuan mayat di TPU Talang Kerikil. Petugas yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP.

Korban ditemukan dengan kondisi pendarahan di hidung dan mulut berbusa, serta posisi baju yang tidak sempurna digunakan, menandakan adanya kekerasan. (Ela)

Editor: Ferly

Check Also

Kapal jukung yang meledak hanyut di Sungai Musi, Palembang, Jumat (9/5/2025) sore. Foto: screenshot medsos.

Kapal Jukung Meledak di Sungai Musi, Empat Penumpang Hilang

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Sebuah kapal jukung berisi sejumlah penumpang meledak di Sungai Musi, saat bversandar …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *