Gedung Pasar 16 Ilir Dikosongkan, Pedagang Wajib Keluar

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Pengosongan empat lantai gedung 16 Ilir Palembang akhir Agustus mendatang menandakan PT Bima Citra Realty (BCR) sebagai pengelola dan Pemerintah Kota Palembang melanjutkan revitalisasi.

Setidaknya 1.050 lapak pedagang akan dibongkar dan direlokasi di sebagain tempat parkir bawah Jembatan Ampera. Hal ini terungkap saat peninjauan oleh PJ Walikota Palembang Ucok Abdulrauf Damenta, Selasa (6/8/2024).

“Jika pedagang secepatnya keluar dari gedung, paling cepat dua tahun pembangunan selesai, jika tidak paling lambat tiga tahun,” kata A Damenta.

Damenta memastikan kekhawatiran 16 Ilir akan terbengkalai seperti Cinde tidak akan terjadi. Pedagang dikeluarkan, namun pembangunan terhenti tak akan terjadi.

Menurutnya, kebijakan ini lantaran Pemkot Palembang dan pengelola fokus pada revitalisasi ini. Bahkan revitalisasi gedung 16 Ilir ini dimasukkan ke dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Tulisan lainnya :   16 Ribu Warga Miskin Muba Dapat Gelontoran Program Bantu Umak

” Tidak akan seperti Cinde, revitalisasi ini saya masukkan ke dalam RPJPD, visinya Musi 2024, salah satunya revitalisasi ini, ini harus ditaati oleh pimpinan Palembang selanjutnya,” jelasnya.

Revitalisasi harus dilanjutkan juga berkenaan dengan pembongkaran saluran air yang ditimbun oleh kios di sekitar gedung 16 Ilir.

“Akibat saluran air ditimbun, basemen 16 Ilir saat ini airnya merembes, banjir, dan banjir di jalanan akibat dari saluran ini juga, yang disalahkan pemerintah,” ujarnya.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Palembang Jaya, A Rizal mengatakan pekan depan pihaknya akan memanggil para pedagang untuk berkoordinasi soal tarif sewa dan relokasi.

“Di gedung itu ada 1.050 petak lapak yang dimiliki oleh oleh 439 pedagang, akhir Agustus ini mulai eksekusi pengosongan gedung,” katanya.

Tulisan lainnya :   Permuda Naik LRT, Warga Palembang Disiapkan Angkot Gratis

Pihak pengelola dan Perumda Pasar akan membuat 700 lapak di sekitar parkiran Jembatan Ampera yang akan ditempati sementara oleh para pedagang.

“Sesuai yang dibicarakan PJ Walikota, harusnya tidak ada lagi penolakan dari pedagang, semua dibongkar pedagang keluar, pembangunan dilanjutkan ditarget selesai 2 tahun,” jelasnya.

Soal harga kios/ lapak mulai Rp350 juta, pihaknya akan kembali berdiskusi dengan para pedagang menyepakati harga. “Belum sepakat, kita diskusi lagi mungkin pekan depan,” ujarnya.

Pasar 16 Ilir nantinya berganti nama menjadi The Haritage 16 Ilir, dengan konsep tradisional modern. Dimana pedagang tetap seperti saat ini namun penataan dan fasilitasnya lebih modern, seperti tersedia lift, AC, lapak khusus penjual sayur dan ikan, juga cafe. (Nda)

Editor: Edi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *