Pekerja Jembatan Ogan Jatuh dan Tenggelam

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Diduga tidak bisa berenang, salah seorang pekerja yang memperbaiki Jembatan Ogan Kertapati, Palembang terjatuh, hanyut dan tenggelam. Sampai Jumat (12/7/2024) sore petugas Basarnas Palemangf masih melakukan pencarian.

Video saat korban tenggelampun viral. Dari video yang terlihat dimana saat detik-detik saat korban berupaya menyelamatkan diri usai terjatuh ke sungai. Warga yang menyaksikan tidak satupun berusaha menolong atau menyelamatkan korban.

Setelah berusaha untuk berenang, timbul tenggelam, timbul tenggelam, akhirnya korban tidak lagi terlihat di permukaan air.

“Jok, jok ado wong teberak (tenggelam) jok, jingok jok,” begitu suara warga teriak seperti yang ada di dalam video.

Sementara Dantim Basarnas Palembang, Okirianto saat diwawancarai di lokasi kejadian mengatakan, awalnya ada informasi dari pihak kepolisian yang menyebutkan ada korban tenggelam di perairan Sungai Ogan Kertapati.

Tulisan lainnya :   Covid-19 Varian B117 Sudah Masuk Sumsel

“Korban ada tiga orang, namun hanya satu yang belum ditemukan dan masih dilakukan pencarian. Lainnya alhamdulillah selamat, kini kita terus melakukan pencarian terhadap korban,” katanya.

Dikatakan Okirianto, korban yang hanyut dan tenggelam itu diketahui bernama Daryoto (50), warga asal Purbalingga, Provinsi Jawa Timur.

Terpisah, Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin mengatakan, satu Tim Rescue Kantor SAR Palembang lengkap dengan membawa peralatan SAR air sudah diberangkatkan menuju lokasi kejadian guna melakukan pencarian terhadap korban.

“Menurut informasi, kejadian bermula saat korban bernama Daryoto yang sedang memperbaiki jembatan Ogan I bersama rekan kerjanya terepleset hingga jatuh ke sungai, sampai dengan saat ini korban belum diketemukan, selama berlangsungnya operasi SAR turut juga melibatkan Unsur SAR dari TNI AL, Polairud, PMI, dan masyarakat serta pihak keluarga korban.” Ungkapnya.

Tulisan lainnya :   Pelaku Pembunuhan Ibu-Anak Ditangkap, Ini Alasannya Membunuh

Melihat korban tenggelam, lanjut Raymond, rekan kerjanya berusaha menolong akan tetapi karena derasnya air sungai sampai dengan saat ini korban belum diketemukan.

“Saat ini memasuki hari kedua pencarian, untuk metode pencarian sendiri kita lakukan dengan membagi Tim SAR Gabungan menjadi dua Search And Rescue Unit (SRU). SRU pertama melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu masyarakat, sedangkan SRU kedua jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian dan lokasi-lokasi yang dicurigai adanya korban,” pungkasnya. (Ela)

Editor: Ferly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *