SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Bertujuan meningkatkan mutu, konferensi internasional Universitas PGRI Palembang dihadiri oleh empat negara, yang digelar di Hotel Wyndam, Rabu (10/7/2024). 3rd International Conference on Education PGRI Palembang ini dihadiri oleh 246 mahasiswa strata 2 (S2), para dosen, dan pembicara dari empat negara.
Institusional Director of Higher Education, Research and Technology Bhimo Windyo Andoko, SH, MH mengatakan, konferensi sekala internasional ini menjadi wadah untuk meningkatkan mutu Universitas PGRI Palembang.
“Konferensi ini secara perlahan mendorong kapasitas dosen ke komunitas internasional. Dengan ini diharapkan meningkatkan skill para dosen, dengan peluang melakukan riset hingga menulis jurnal bersama,” jelasnya.
Senada itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, MSc mengatakan, pihaknya mengapresiasi Konferensi Internasional ini yang bertujuan membangun network.
“Karena ini yang ketiga, artinya PGRI sudah membangun kolaborasi, dan kesiapan para dosen untuk berkolaborasi dengan internasional harusnya makin siap,” ujarnya.
Rektor Universitas PGRI Palembang Assoc. Prof Dr H Bukman Lian, MM, MSi, CIQaR mengatakan, dengan menghadirkan pembicara dari Filipina, Pakistan, Taiwan, dan Malaysia, menunjukkan PGRI bertumbuh dan punya kemajuan yang pesat.
“Dengan kualitas mutu yang dimiliki, PGRI saat ini berada di peringkat 2.100 tingkat dunia, di Asia peringkat 500, dan 213 dari 4.000 Perguruan Tinggi di Indonesia,” katanya
Bukan mengatakan, untuk meningkatkan mutu ini, PGRI menjajaki kerjasama dengan beberapa universitas di Malaysia, hingga memberi kesempatan 103 dosen kuliah S3 di dalam dan luar negeri.
“Dengan peningkatan mutu ini kita berupaya masuk peringkat kampus 200 besar Asia di 2024/2025 ini, artinya 100 sekian untuk mencapai 100 besar Asia,” katanya.
Pembicara dari Malaysia Dr. Shida Irwana Omar mengatakan, pihaknya akan membahas contoh-contoh yang telah dilakukan di pendidikan Malaysia menjadi contoh bagi para dosen PGRI dan mahasiswa S2, untuk kedepannya melakukan kegiatan kependidikan yang sama.
“Nantinya ada diskusi soal metode itu apa manfaatnya pada pendidikan, kami akan membahas soal experience learning dimana siswa/ mahasiswa dibawa ke luar kampus, jadi tidak hanya belajar di dalam kelas,” jelasnya.
Konferensi internasional ini juga menurut Shida menjadi peluang bagi Malaysia dan PGRI Palembang untuk bekerjasama terkait kurikulum Merdeka Belajar yang sudah ditetapkan saat ini.
“Kita sudah diskusi soal kerjasama ini, nantinya mahasiswa PGRI berpeluang belajar ke Malaysia,” katanya. (Nda)
Editor: Edi