SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Enam bulan telah berlalu sejak kematian Prada Jefriando Simatupang (23), prajurit TNI Batalyon Raider 200, namun sampai saat ini kasusnya masih belum terungkap. Hal ini menimbulkan rasa duka dan frustrasi bagi keluarga korban, yang terus menuntut keadilan.
Ayah korban, L Simatupang, bersama istri dan keluarga, melakukan ziarah ke makam Prada Jefriando di TPU Talang Jambe. Suasana duka menyelimuti mereka saat mengenang sang anak, Sabtu (11/5/2024).
“Baru satu tahun bang kau jadi abdi negara, mamak bangga nak liat abang pakai seragam tentara. Ya tuhan berilah keluarga kami keadilan atas kematian anakku ini,” ratap ibu korban sambil menangis di atas makam.
Kepada wartawan, L Simatupang mengungkapkan rasa kecewanya karena belum adanya kejelasan terkait penyebab kematian anaknya. “Kami ziarah hari ini ke kuburan dengan harapan kasus ini bisa diungkap. Kami dari pihak keluarga sangat menanti-nanti. Karena sudah enam bulan sejak kejadian belum ada titik terangnya,” ujar L Simatupang.
Dia berharap pihak TNI dapat segera mengungkap kasus ini dan memberikan keadilan bagi Prada Jefriando.Kami tahu, anak kami ini adalah anak negara dan sudah kami serahkan kepada negara. Tentu negara akan bertanggung jawab akan kasus yang menimpa anak kami ini,” tuturnya.
L Simatupang juga menyampaikan beberapa kejanggalan dalam kasus ini, salah satunya adalah tidak dilibatkannya Unit Lakalantas dalam proses investigasi, meskipun kematian Prada Jefriando diklaim sebagai akibat kecelakaan lalu lintas.
“Kami akan tetap berjuang dengan tim advokasi dari LBH HBB Nusantara akan mengungkap kasus ini dan sampai kapanpun akan ditelusuri dan kami terus menuntut keadilan,” tegasnya.
Dia pun menduga adanya keterlibatan warga sipil dalam kasus ini dan berencana untuk melaporkan hal tersebut kepada Panglima TNI, Kapolri, dan Kompolnas.
Ketua LBH HBB Nusantara, Alerson Manurung, menyatakan komitmennya untuk membantu keluarga Prada Jefriando dalam mengungkap kasus ini.
“Tim advokasi bersama-sama keluarga akan selalu mengiring kasus ini supaya lebih jelas lagi dan jadi terang benderang,” ujar Alerson Manurung.
Dukungan juga datang dari Ketua DPD HBB Sumsel, Jufernando Simanjuntak, yang turut mempertanyakan penyebab kematian Prada Jefriando dan menduga adanya kejanggalan.
“Kedepan, kami tidak akan segan-segan lagi akan segera menghadap KASAD TNI AD, Bapak Maruli Simanjuntak untuk membawa kasus ini biar terungkap jelas,” pungkasnya. (Ela)
Editor: Ferly