SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Meledaknya kapal jukung saat mengisi bahan bakar di SPBB 27-255 03 di perairan Sungai Musi, tepatnya di daerah 4 Ulu Darat, SU 1 Palembang, sempat menyita perhatian warga sekitar, hingga Kapolda Sumsel mendatangi lokasi kejadian, Senin (1/4/2024) malam.
Kapolda Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK yang menyempatkan diri meninjau langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP) tak sempat memberikan keterangan kepada wartawan yang berada di lokasi, karena di halau salah satu Sesprinya karena mesti melakukan olah TKP terlebih dahulu.
Terlihat di lokasi pula, Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Suggihartono S.I.K., M.H. menjelaskan kepada Kapolda Sumsel duduk perkara kenapa kapal tersebut bisa meledak. Usai mendapatkan penjelasan Kapolrestabes Palembang, Kapolda Sumsel meninggalkan lokasi.
Diketahui, kejadian berawal ketika kapal jukung ini mendatangi SPBB ini sekitar jam 17.00 WIB untuk mengisi bahan bakar. Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr Harryo Suggihartono, SIK, MH saat diwawancarai di lokasi mengatakan kapal tersebut mengisi bahan bakar mereka sendiri dan juga mengisi bahan bakar yang untuk didistribusikan daerah pedalaman.
“Terdapat 4 orang ABK di kapal jukung ini, pertama itu pemilik kapal bernama Dedi, yang kedua seorang nahkoda bernama Askolani, kemudian 2 ABK bernama Mandut dan Krisna,” paparnya.
Setelah mengisi bahan bakar, lanjutnya, kira-kira setelah waktu magrib, SPBB ini tutup, akan tetapi kapal jukung ini masih bersandar disana. “Lalu pada jam 20.00 WIB, kita semua pasti mendengar suara ledakan yang sempat menggemparkan warga sekitar, ternyata ledakan terjadi di TKP tersebut, kita melihat di lokasi, tempat ini sudah porak-poranda, hingga jangkar kapal jukung ini naik hingga atap SPBB ini saking kuatnya ledakan,” ungkapnya.
Pihak kepolisian sudah mengerucutkan identifikasi permasalahan ini, sumber ledakan berasal dan titik awal ledakan terjadi.
“Dari posisi SPBB sebelah kanan itu lebih parah, tepatnya bagian kantor, dibandingkan bagian yang lain ini yang paling ringsek, dengan melihat kondisi kapal jukung yang notabenenya percikan kayunya yang terlempar ke bagian SPBBnya, juga jangkar sampai terpental ke atap SPBBnya. Dapat kami simpulkan ledakan dari kapal jukung tersebut, kapal jukung ini berisi bahan bakar pertalite serta solar,” jelasnya.
Adapun untuk korban sendiri, Kombes Pol Dr. Harryo Suggihartono S.I.K., M.H. menjelaskan bahwa, dari ke 4 ABK kapal jukung ini, 2 orang yaitu Dedi sebagai pemilik kapal dan Krisna sebagai ABK dalam kondisi kritis di Rumah Sakit AK Gani. “Untuk nahkoda bernama Askolani meninggal dunia dan ditemukan di perairan pelabuhan Bombaru, sementara Mandut masih dalam pencarian,” rincinya.
Saat ini pihak kepolisian, masih melakukan olah TKP dan pencarian korban yang masih hilang. “Kami lagi berusaha terus, kami sedang berbagi tugastugas terdiri dari penyidik Polrestabes Palembang, penyidik dari Satpolair dan penyidik dari Polsek Su 1 Palembang,” pungkasnya. (Ela)
Editor: Ferly