SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Menjadi bagian masyarakat kurang mampu, Deni (37) tidak bisa memberikan tempat tinggal layak bagi ayah dan keluarga kecilnya.
Rumah yang mirip gubuk itu berukuran 3×4 meter, berdinding kayu yang hampir roboh dengan lantai tanah lembab, yang tidak baik untuk pertumbuhan dua anaknya.
Rumah yang ada di Jalan Jenderal HM Ryacudu, Lorong Sabar, RT 031, RW 005 Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Jakabaring ini diturunkan dari ayahnya, Dahlan Majid (58).
“Alhamdulilah tidak lagi merasakan kaki becek saat akan tidur karena rumah hanya berlantai tanah,” kata Deni, usai rumahnya diresmikan PJ Walikota Palembang Ratu Dewa, Senin (13/11/2023).
Pria yang keseharian berkerja serabutan di Pasar 16 Ilir mengatakan, rumahnya tidak memiliki furniture berharga, hanya perabotan makan yang usang yang dimilikinya.
Ia mengaku bersyukur karena Pemkot Palembang melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) merehab rumah tersebut, dari dana zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) Palembang.
“Tidak lagi khawatir saat hujan angin deras kalau tinggal dalam rumah yang baru ini,” katanya.
PJ Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan, rehab dan bedah rumah tidak layak huni yang bersumber dana dari zakat dan infaq ASN ini akan lebih digencarkan.
“Masih ada 2.800 rumah tidak layak huni lagi yang masih perlu perbaikan,” katanya.
Ratu Dewa mengatakan, hanya 25 persen dari total ASN yang berzakat. Ia berjanji akan mengambil langkah tegas untuk melakukan pemanggilan OPD yang belum maksimal.
Kepala Baznas Kota Palembang Kgs Ridwan Nawawi mengatakan, hingga saat ini telah 9 rumah yang tersebar di beberapa kecamatan yang telah dibedah melalui zakat ASN, dimana satu rumahnya Rp70 juta dengan type 36.
“Sedangkan rehab rumah rumah mencapai 40 rumah type 21, masing-masing Rp40 juta,” katanya. (Nda)
Editor : Edi