SUMSELHEADLINE.COM, SEKAYU — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan insentif tambahan kepada Pemkab Muba sebesar Rp 23 liliar lebih. Hal ini merujuk kepada keberhasilan Pj Bupati Apriyadi Mahmud bersama jajaran OPD yang berhasil mengentaskan kemiskinan, stunting, kinerja penggunaan produk dalam negeri, dan percepatan belanja daerah.
“Ini berkat kerja keras jajaran OPD di lingkungan Pemkab Muba, ini apresiasi bagi kita semua untuk membuat kinerja semakin meningkat,” ungkap Pj Bupati Apriyadi Mahmud saat memimpin Rapat Koordinasi Evaluasi dan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Triwulan III (Tiga) Tahun Anggaran 2023 di Auditorium Pemkab Muba, Rabu (11/10/2023).
Ia mengaku, capaian tersebut tidak terlepas dari hasil kerja bersama dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan terbukti dengan diperolehnya Insentif Fiskal dari pemerintah pusat
Ia merinci, empat kategori yang berhasil menghasilkan yakni pertama kategori Kinerja Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, atas keberhasilan ini Muba diganjar Rp 6,3 miliar. Kedua, kategori Kinerja Penurunan Stunting sebesar Rp 5,7 miliar.
Kandidat Doktor Universitas Sriwijaya ini juga menekankan kepada semua OPD di Muba untuk meningkatkan kualitas pekerjaan fisik.
“Ini harus jadi acuan kita, kualitas pekerjaan fisik harus jadi prioritas untuk diperhatikan,” tegasnya.
“Lalu, ketiga kategori Kinerja Penggunaan Produk Dalam Negeri sebesar Rp 5,8 miliar. Dan Keempat kategori Kinerja Percepatan Belanja Daerah sebesar Rp 5,8 miliar, capaian ini harus terus kita tingkatkan,” urainya.
Sementara itu, Plt Kepala Bappeda Muba Sunaryo SSTP MM mengungkapkan, secara komulatif kinerja Kabupaten Muba tercatat ada di peringkat 5 nasional. “Nah, untuk di luar Jawa, Muba ini berada di peringkat 1. Ini capaian yang sangat baik dan harus terus kita maksimalkan,” ujarnya.
Lanjutnya, untuk serapan keuangan dan pembangunan fisik tahun 2023 ini lebih baik dibandingkan tahun 2022. “Harus terus kita jaga dan selalu bekerja dengan profesional,” tandasnya. (Rya)
Editor : Edi