SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Tingginya harga beras baik medium dan premium di pasaran hingga kini masih terjadi dan tetap dikeluhkan oleh masyarakat.
Berdasarkan pantauan di beberapa pasar tradisional di Kota Palembang, harga beras per kilogram mencapai Rp 15.000. Harga ini melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp 13.900.
Sebelumnya rata-rata harga beras premium Rp 12.000 – Rp 13.000, namun sejak tiga bulan terakhir harganya melonjak. Bahkan, HET beras medium SPHP milik Bulog sejak 1 September 2023 ditetapkan Rp 10.900 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp 9.450 per kilogram.
Melonjaknya harga beras ini terlihat miris jika dibandingkan dengan pernyataan pemerintah dimana saat ini stok beras disebut aman bahkan hingga tahun 2024.
Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Sumsel Babel Mohamad Alexander mengatakan, stok beras di gudang Bulog sangat aman, cukup sampai tahun 2024. “Stok beras kita 24.000 ton. Setidaknya ini akan aman hingga awal 2024 mendatang, dan kita terus melakukan pembelian beras petani,” katanya.
Untuk mahalnya beras di pasaran, menurutnya disebabkan perubahan iklim dan saat ini sudah masuk musim tanam petani yang diperparah kondisi El Nino.
Menurut dia, pihaknya terus berupaya menyiapkan stok beras dalam jumlah banyak dengan melakukan pembelian hasil panen petani di sejumlah daerah dalam wilayah kerja meliputi Sumsel dan Babel. “Stok beras yang ada di gudang-gudang Bulog dalam wilayah kerja Sumsel dan Bangka Belitung diupayakan terus ditambah,” katanya.
Ketersediaan stok beras dalam jumlah yang banyak perlu diupayakan secara maksimal untuk menjamin kelancaran pasokan ke pasar dan menjaga stabilitas harga sehingga tetap terjangkau masyarakat. (Nda)
Editor : Edi