SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat sejak akhir September suhu udara di Sumsel meningkat.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis mengatakan, tercatat nilai suhu maksimum di Sumsel mencapai 95 persen atau dalam kategori ektrem.
Artinya suhu maksimum pada siang hari tersebut berada dalam kategori ekstrem karena di atas range normal dalam 30 tahun terakhir.
“Suhu ekstrem ini dipicu oleh kemarau dengan sifat yang lebih kering karena adanya El Nino,” katanya, Senin (2/10/2023).
Dengan rendahnya uap air di udara akibat kemarau, menyebabkan radiasi langsung matahari yang sampai ke permukaan bumi menjadi lebih tinggi dari biasanya.
Pada kondisi terdapat uap air sebagian radiasi langsung tersebut akan diserap atau juga dipantulkan kembali ke atmosfer.
“Ketiadaan awan-awan juga menambah kuatnya radiasi matahari yang menembus permukaan tanah,” katanya.
Meningkatnya suhu udara di permukaan, akan terjadi terutama dalam 1-2 pekan ke depan di Oktober ini.
Pada saat ini Sumsel akan memasuki periode puncak suhu maksimum utama dalam siklus tahunan.
Beberapa antisipasi yang dapat dilakukan atas paparan suhu ekstrem ini antara lain mengurangi aktivitas yang terpapar langsung oleh matahari.
Memperbanyak konsumsi air putih guna mengurangi dehidrasi. Menggunakan pelindung seperti topi dan kacamata gelap dan juga baju berlengan panjang. (Nda)
Editor : Edi