SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG –– Penjelasan dari salah seorang mentor ACE yang menyebut ada banyak mentor Future E-Commerce (FEC) di Sumsel terbukti, salah satunya wanita berinisial MAT (31), istri seorang anggota kepolisian.
Status MAT sebagai mentor ACE ini terungkap setelah lima korban bisnis investasi FEC asal Kecamatan Gelumbang Muara Enim mendatangi posko pengaduan korban FEC di Ditreskrimsus Polda Sumsel, Selasa (19/9/2023) kemarin.
Para korban yang merupakan ibu rumah tangga (IRT) melapor telah menjadi korban juga karena tergiur iming-iming keuntungan besar dari bisnis FEC, mereka berlima mewakili sekitar 25 korban, dengan kerugian sebesar Rp 221 juta dan korban merupakan member di bawah MAT, ibu Bhayangkari yang statusnya sudah mentor ACE.
Seorang korban, Metha (31) mengatakan, awalnya ia diajak menonton live Facebook (FB) miliknya MAT, awal Juli 2023 lalu.Tak sendirian. Ada beberapa warga Gelumbang dan daerah lain yang ikut menonton live FB promosi bisnis investasi FEC itu.
Pertengahan Juli 2023, mereka diundang untuk mengikuti dua kegiatan FEC yang diselenggarakan di Kota Palembang, yakni pertama pada 15 Agustus 2023 saat perayaan setengah tahun FEC pada salah satu kafe di kawasan Kambang Iwak.
Lalu yang kedua pada 27 Agustus 2023 di acara launching FEC pada salah satu hotel berbintang di kawasan Jalan Kampus POM IX Palembang hingga membuat korban merasa yakin.“Awalnya top up Rp1,5 juta. Setelah itu, karena merasa withdraw (WD) lancar, saya terus top up sampai total Rp20 jutaan,” ujarnya, Rabu (20/9/2023).
Kedatangan Metha dan empat korban lain ke Polda Sumsel didampingi kuasa hukum mereka, Ricky MZ SH CPL yang sehari sebelumnya juga telah melaporkan tak kurang dari 200 orang menjadi korban FEC dengan taksiran kerugian lebih dari Rp1 miliar.
Menurut Ricky, keinginan untuk menjerat Mister Mike, yang disebut-sebut sebagai pemilik FEC, asal dari Amerika tentu tidak mudah.“Jadi kami minta para mentor yang bertanggung jawab. Termasuk oknum Bhayangkari yang baru dilaporkan para klien kami ini,” tukas Ricky didampingi Tezzi Jayansyah,SH dari LBH Peradi Pergerakan.
Korban lainnya yakni Munawir, warga Muara Enim yang telah melapor sebelumnya ke Polda Sumsel mengatakan, dalam WhatsApp Group (WAG) yang diikutinya ada sekitar 220 member yang melisting jumlah kerugian mereka.”Totalnya Rp1 miliar lebih. Dari Muara Enim, Prabumulih, Palembang, OKI, Indaralaya. Ada juga Lombok, Bali, Jambi,” urainya.
Meski begitu, menurutnya, masih banyak korban lain dalam grup WA itu yang melisting data kerugiannya dan hingga saat ini sudah ada 94 orang korban FEC terdata di Polda Sumsel dengan kerugian Rp2,5 miliar. (Ela)
Editor : Ferly