Hari Kedua Lempar Jumroh, Para Laskar Semangati Jemaah

SUMSELHEADLINE.COM, MAKKAH — Pada Kamis (29/6/2023) atau 11 Dzulhijjah 1444 H, jutaan jemaah haji yang sedang berada di Mina, Makkah, melakukan lontar jumroh hari kedua (Ula, Wusta  dan Aqobah).

Wartawan Sumselheadline.com Rustam Imron, yang kini berada di Tanah Suci, melaporkan bahwa di hari kedua lempar jumroh, jemaah haji Indonesia banyak melakukannya usai subuh dan bakda asyar sampai waktu isya’.

Waktu usai subuh diambil, karena udara masih relatif sejuk. Begitu juga setelah asyar, karena mata hari sudah mulai turun dan saat pulang sudah teduh, apalagi di bagian Timurnya matahari sudah tertutup bukit-bukit.

“Kalau lontar jumroh abis subuh, jadi sekalian olahraga pagi,” kata Syahrial, salah satu jemaah haji kloter 16 Embarkasi Palembang.

Sementara bagi jemaah lansia dan sakit, lontar jumrahnya diwakilkan dengan teman-teman sesama jemaah.

Tulisan lainnya :   Ikuti Syuting ‘Dul Muluk dan Dul Malik’, Dukung Karya Budaya Daerah

“Umumnya jemaah lansia diwakilkan untuk lontar jumarohnya, karena perjalanannya jauh dan padat,” kata Rusmila, jemaah haji lainnya asal Kota Lubuklinggau.

Sebagian jemaah tak ikut langsung lontar jumroh karena sakit. Namun mereka diwakilkan. Jemaah yang sakit mendapat perawatan intensif dari dokter dan perawat kloter. Bila memang sudah para, maka akan dirujuk ke rumah sakit.

Para jemaah Sumsel sendiri maktaf di Mina cukup jau ke lokasi melempar jumroh, lebih kurang 4,5 km. Para jemaah berjalan kali melewati dua trowongan Mina. Sehingga bolak balik perjalanan lebih kurang 9 km.

Namun kini jalan yang dilalui relatif luas. Begitu juga di trowongan, yang beda antara jemaah yang pergi dan yang pulang.

Tulisan lainnya :   Program Pembangunan Rumah Dapat Entaskan Kemiskinan

Sementara di dalam trowongan ada fasilitas blower AC dan kipas angin besar. Sebagian dipasang jalan eskalator, seperti yang ada di bandara-bandara besar.

Setiap 50 meter, ada dua atau tiga petugas /laskar yang berjaga. Bahkan, tak jarang para petugas ini memberikan semangat kepada para jemaah. “Allahhuakbar,” pekik sang laskar, yang disambut ucapan yang sama ribuan jemaah yang lewat.

Di sejumlah titik dalam perjalanan, juga ada air minum, jemaah tinggal pencet untuk isi botol minuman atau minum langsung.

Karena perjalanan yang jauh dan padat, sejumlah jemaah banyak yang tak sanggup lagi jalan. Bila setelah istitahat masih tak nampu, maka akan didatangkan petugas. (Fer/*)

Editor : Ferly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *