SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel akan menghadapi Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) ke-X di Provinsi Riau pada 4-14 November 2023 mendatang.
Multi event olahraga terbesar se Sumatera untuk memperebutken tiket PON Aceh-Sumut tersebut akan mempertandingkan 144 nomor pertandingan dengan 10 cabang olahraga (Cabor) dan total 445 medali. Sementara itu, 10 Cabor tersebut adalah atletik, barongsai, bola tangan, bola voli indoor, catur, e-sport, renang, sepak bola, sepak takrawa dan wushu.
Guna mempersiapkan hal tersebut, KONI Sumsel menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pengurus yang dipimpin oleh Ketua Umum KONI Sumsel H. Hendri Zainuddin melalui Sekretaris Umum Ir Suparman Romans di Sekretariat KONI Sumsel, Kamis (22/6/2023).
“Saat ini kita akan menghadapi Porwil pada November 2023, tapi memang alokasi anggaran masih nihil. Dan ini menjadi PR bagi KONI Sumsel, dan kita berharap nanti dukungan atau kebijakan dari Bapak Gubernur, karena setidaknya untuk Porwil ini kita butuh setidaknya anggaran Rp5 miliar,” ujarnya.
Apalagi memang sampai saat ini untuk Porwil memang belum tahu anggaran yang diberikan. Sehingga diharapkan secepatnya nanti ada pertemuan dengan Gubernur Sumsel mengingat waktu persiapan tinggal empat bulan.
Meski belum ada anggaran khusus Porwil, Suparman menyebut KONI Sumsel akan mempersiapkan rancangan kegiatan dalam rangka persiapan, administrasi, kordinasi, monitoring kesiapan atlet dan sebagainya.
“Dan kepada Binpres kami berharap, cabor memberikan target yang rasional. Kadang yang terjadi, target 3 emas, 2 emas tapi hasilnya belum mampu,” harapnya.
Pada kespempatan tersebut, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sumsel Dr. Meyrizal Usra menyebut saat ini dari 10 Cabor yang akan dipertandingkan belum mengetahui kekuatan yang ada, terutama Cabor barongsai.
Sehingga dalam waktu dekat akan digelar rapat dengan cabor bagaimana komitmen kesiapan atlet yang akan diikutkan dalam Porwil X 2023.
“Tapi yang perlu digaris bawahi, atlet yang akan diberangkatkan, jangan asal berangkat tapi yang berpotensi lolos PON,” terangnya.
Pada rapat tersebut, diskusi mengemuka tentang pembahasan bahwa Porwil ini tak hanya ajang prestasi tapi juga prestise. Sumsel pernah beberapa kali juara umum, juara 2, tapi juga pernah jadi juru kunci, sehingga ini menjadi bahan evaluasi untuk persiapan.
Begitu juga beberapa hal yang menjadi persiapan seperti penunjukan Tim IT, Tim AJO diharapkan yang benar-benar memahami, sehingga atlet yang didaftarkan itu benar-benar terdaftar. Begitu juga dengan posko kontingen yang diharapkan dengan venue. (Gih)
Editor : Edi