Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD

Pedas Pindang Pegagan Khas Resto Pempek C-97

DI Kota Palembang, pindang pegagan menjadi salah satu menu yang banyak ditemukan, selain pempek. Owner Pempek C-97, Anggia Murni mengatakan, Pindang Pegagan ini khas Kota Palembang.

Dengan ciri kuah merah, pedas, asam dan segar, menjadi ciri khas dari Pindang Pegagan terutama ala C-97. “Pindang Pegagan terutama ala Pempek C-97 ini pakai nanas, juga terasi, serta berwarna merah dari cabe,” katanya.

Sedangkan pindang khas lain itu ada yang warnanya kuning dan ada bumbu hanya diiris saja. Dahulunya, Suku Pegagan di Palembang memasak pindang menggunakan Ikan Tapah. Namun saat ini keberadaan Ikan Tapah terbilang langka dibandingkan ikan air tawar lainnya.

“Dulunya mereka pakai Ikan Tapah, tapi karena sudah jarang jadi pakai Ikan Patin atau Gabus,” katanya. Pempek C-97 sejak beberapa tahun terakhir ini membuka pesanan untuk Pindang Pegagan dengan harga terjangkau.

Tulisan lainnya :   Tiket Lebaran Sudah Dibuka Mulai 26 Februari

Satu porsi Pindang Pegagan tanpa nasi Rp20.000 dan Rp25.000 sudah lengkap nasi, lalapan dan sambal terasi. “Mau Ikan Patin atau Gabus, bisa disesuaikan. Kami terima pesanan di 082178050700, atau bisa ke Instagram @pempek_c_97,” katanya. Berikut resep dan cara memasak Pindang Pegagan ala Pempek C-97:

Bahan:

Ikan Patin/ bisa diganti Gabus, Tapah, dll

Bumbu:

Bawang merah, cabe merah, lengkuas, kunyit, batang sereh, daun salam, terasi, dan air asam, kaldu/ penyedap rasa, gula dan garam.

Bumbu Pelengkap:
Daun bawang, tomat cherry, kemangi, nanas, cabe rawit utuh secukupnya

Tulisan lainnya :   Demi Pembangunan Daerah, Perlunya Penguatan BPD

Cara memasak:

1. Blender bawang dan cabe jangan terlalu halus untuk mendapatkan teksturnya.

2. Panaskan air sampai mendidih di dalam panci. Masukkan bumbu halus dan biarkan mendidih lagi.

3. Setelah mendidih masukkan irisan kunyit dan lengkuas (bisa diblender juga dengan bawang dan cabe), terasi, air asam, daun salam, sereh, kaldu dan garam, gula.

4. Biarkan bumbunya sampai mendidih, lalu masukkan ikan, saat hampir matang tambahkan nanas, kemangi, tomat Cherry, daun bawang, cabe rawit, dan garam.

5. Saat matang, bisa disantap dengan nasi putih, lalapan dan sambal terasi. (Nda)

Editor : Edi

Check Also

Kereta api angkutan baturaba yang setiap jam melintasi jalur Palembang-Muaraenim dan Lampung. Foto: Dok SUmselheadline.

Hingga September 2024, PT KAI Angkut 20,3 Juta Ton Batubara

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Tak hanya sebagai angkutan penumpang, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre III …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *