Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD

Dari Sentra Kasur Kini Jadi Pusat Pempek

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Sentral Kampung Pempek atau lebih dikenal dengan Pempek 26 Ilir yang berada di Jalan Mujahidin, Talang Semut, Palembang, menjadi kawasan yang wajib dikunjungi oleh pemudik.

Sejak awal libur lebaran, pusat kuliner Pempek 26 Ilir diserbu oleh para wisatawan dan pemudik yang ingin menikmati langsung pempek di tempat hingga dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Tidak hanya saat momen puasa Ramadhan dan lebaran saja, namun hari-hari biasa pun pusat kuliner Pempek ini selalu ramai

Belasan pedagang pempek membuka kedai di kawasan yang dulunya didominasi oleh penjual kasur lihab ini.

Namun, seiring berjalannya waktu dengan perkembangan perekonomian rakyat, pempek tidak hanya jadi kudapan khas, tapi juga sumber ekonomi.

Pempek yang dikenal sebagai kuliner khas Palembang, kini menjadi sumber pendapatan masyarakat yang penjualannya ke berbagai provinsi di Indonesia.

Siapa saja pengunjung bisa bebas memilik kedai mana yang ingin disambangi. Ada Pempek Edy, Pempek Lala, Pempek Cek Ida, Pempek Hesty, dan lainnya.

Tulisan lainnya :   Hendak Tawuran, Tiga Remaja Diamakan Polisi

Beragam jenis pempek dijual di kawasan ini, ada pempek telur, pempek adaan, pempek kulit, pempek tahu, pempek lenjer besar dan kecil. Harga satuannya berkisar dari Rp1.000 – Rp1.500.

Selain itu ada juga turunan dari pempek seperti model, tekwan dan es kacang merah yang juga kuliner minuman khas Palembang.

Selain dijual satuan, pempek juga dijual per paket dengan harga Rp50.000 sampai Rp200.000 atau lebih, tergantung jumlah pesanan konsumen.

Salah seorang pengunjung dari Muara Enim, Iwan mengatakan, setiap lebaran dirinya dan keluarga mudik ke Palembang mengunjungi orang tuanya.

Sebagai orang asli Palembang dia mengetahui betul perubahan kawasan kuliner Pempek 26 Ilir itu.

Dulunya kawasan ini didominasi penjual kasur lihab sampai keluar ke sisi Jalan Merdeka.

Tulisan lainnya :   Ampera Tourism Run 2024 Meriah, Walikota Optimis Berdampak Perekonomian

“Dulu sekitar 2010, disini ada yang jual pempek, tapi sedikit, dominasi penjual kasur, sekitar 2017 sudah jadi pusat kuliner Pempek,” katanya.

Melalui pengiriman PT Pos, pempek ini menembus hingga pasar luar negeri, seperti Malaysia dan Singapura dengan total pengiriman hingga lebih dari 1 ton.

Selain dinikmati saat sarapan oleh warga asli Palembang, Pempek biasa dinikmati di berbagai momen, bahkan acara besar pemerintah setempat, pempek jadi salah satu snack.

Meskipun di kawasan lain sudah banyak penjual Pempek, tapi kuliner dari bahan ikan dan tepung ini identik sebagai kuliner khas Palembang.

“Pempek Palembang ini lebih enak dari pempek mana pun yang jual di kota lain, teruma rasa cuko yang pedas, gurih dan kenal, yang juga sangat khas,” kata Aci pengunjung dari Bogor. (Nda)

Editor : Edi

Check Also

Para terdakwa kasus dana RSUD Rupit, Muratara pada sidang di PN Tipikor Palembang, Senin (14/10/2024). Foto: Sumselheadline/Ela.

Kasus BLUD RSUD Rupit, Tiga Dokter Jadi Pesakitan

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Tiga oknum mantan pejabat RSUD Rupit tidak berkeberatan usai didakwa penuntut umum Kejari …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *