SUMSELHHEADLINE.COM — Berdasarkan informasi, pada 20 April 2023 mendatang akan terjadi gerhana matahari hibrida. Peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengungkapkan, gerhana matahari hibrida merupakan perpaduan dari gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin.
“Gerhana Matahari hibrida dapat disaksikan di Indonesia pada 20 April 2023 dan gerhana Matahari cincin dapat disaksikan di Amerika Serikat, sebagian Amerika Tengah, Kolombia, dan Brasil pada 14 Oktober 2023 waktu setempat dan tidak dapat disaksikan di Indonesia,” ujarnya, dikutip dari laman Lapan.
Fenomena astronomis ini dapat disaksikan di beberapa wilayah Indonesia. Andi mengatakan Indonesia hanya akan mengalami gerhana Matahari hibrida pada 2023. Berikut beberapa wilayahnya:
Maluku
– Pulau Kisar: 13.23.09 WIT (1 menit 10 detik)
– Pulau Maopora: 13.25.05 WIT (0 menit 59 detik)
– Pulau Damar: 13.28.25 WIT (1 menit 24 detik)
– Pulau Watubela: 13.40.49 WIT (1 menit 5 detik)
Papua Barat
– Kepulauan Antalisa: 13.45.14 WIT (1 menit 11 detik)
– Randepandai: 13.50.32 WIT (1 menit 1 detik)
– Roswar: 13.51.45 WIT (0 menit 57 detik)
– Pulau Num: 13.54.45 WIT (1 menit 5 detik)
Papua
Wooi: 13.55.08 WIT (1 menit 11 detik)
– Serui: 13.55.08 WIT (1 menit 11 detik)
– Biak Kota: 13.57.18 WIT (1 menit 5 detik)
Selain gerhana Matahari total, sejumlah wilayah di Indonesia juga akan mengalami gerhana Matahari sebagian. Andi mengatakan, Yogyakarta akan menjadi lokasi paling awal yang mengalami gerhana Matahari sebagian.
Sedangkan Medan akan menjadi lokasi yang paling awal mengakhiri gerhana Matahari sebagian tersebut. Sementara itu, Jayapura akan menjadi lokasi paling akhir saat memulai sekaligus mengakhiri gerhana Matahari sebagian.
Diketahui, gerhana Matahari sebagian pada 20 April 2023 tidak dialami di beberapa dearah di Indonesia yang meliputi: Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie. (gih)
Editor : Edi