SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Selama sepekan terakhir, 1-8 Desember 2022, para anggota DPRD Sumsel menggelar reses ketiga 2022. Mereka menyerap langsung aspirasi masyarakat dari wilayah Dapil masing-masing.
Banyak masukan warga, dari rusaknya infrastruktur, mahalnya harga kebutuhan, hingga masih sulitnya mendapatkan pupuk, apalagi jenis pupuk bersubsidi.
Kalaup ada jenis pupuk nonsubsidi, dengan harga sangat mahal.
Anggota Fraksi Demokrat DPRD Sumsel, Azmi Sofix mengatakan petani di Dapilnya itu menyampaikan keluhan pupuk itu.
“Selain masalah kuota (pupuk subsidi), juga mahal dan kelangkaani,” jelas Azmi.
Pihaknya akan Dijelaskan menyampaikan aspirasi masyarakat tersebut pada paripurna DPRD Sumsel, 12 Desember 2022.
“Kita cari solusi bagaimana mengatasi keluhan petani itu,” kata Azmi.
Begitu juga DPRD Sumsel Dapil Banyuasin, Susanto Adjis, yang mengaku mendapatkan keluhan yang sama dari petani.
“Kalau ada mahal, tak sebanding dengan harga jual gabahi,” katanya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa masalah pupuk ini selalu menjadj keluhan petani dari tahun ke tahun.
Menurutnya, harus ada peran pemerintah memperhatikan petani, mengingat mereka juga butuh hidup dan kesejahteraan dari hasil pertanian itu. (Fer)
Editor : rustam