SUMSELHEADLINE.COM, PAGARALAM–Komitmen Gubernur Sumsel memberantas buta aksara AlQuran dan melahirkan qori-qoriah serta hafidz dan hafidzah di Sumsel terus dibuktikannya.
Salah satu bentuk keseriusan dan kepeduliannya itu adalah selalu menyediakan waktu untuk menghadiri peresmian masjid maupun rumah tahfidz yang ada di segala penjuru Sumsel. Tak terkecuali saat peresmian Masjid dan rumah tahfidz Al Hayza di Komplek SMA Negeri 1 Pagaralam, Selasa (21/6) siang.
“Saya sudah dua kali ke sekolah ini, alhamdulillah sekolahnya terus berbenah. Apalagi sekarang ada alumni sekolah ini yang sumbangan membangun masjid dan rumah tahfidz,” ujar Gubernur Herman Deru.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Provinsi Sumsel, Anggota DPRD Provinsi Sumsel H. Alfrenzi Panggarbesi, H. Juanda Hanafiah, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni, Ketua TP PKK Pagaralam Reni Alpian,. Pengurus Masjid Al Hayza Kota Pagaralam yang juga Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Pagaralam, Suniar, S.Pd. M.Pd, Ketua Pengurus Masjid Drs. Imron.
Atas inisiatif para alumni itu, Guberur Herman Deru memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Ia pun berharap kehadiran masjid ini tak hanya bermanfaat bagi para siswa SMAN 1 Pagaralam. Namun juga bagi masyarakat umum di sekitarnya. Karena itu, gubernur meminta masjid ini dibuka untuk umum. Selain itu juga menginginkan agar masjid yang baru diresmikan ini dapat dimakmurkan baik secara lahir maupun batin.
Caranya adalah dengan shalat berjamaah, tilawah Al-Qur’an, dzikir dan belajar dan mengajar ilmu agama. “Membangun masjid dan rumah tahfidz ini tidak seberat memeliharanya. Karena memelihara kemuliaan masjid lebih sulit daripada membangun masjid. Karena itu mari kita berlomba-lomba memakmurkannya,” tambah Herman Deru.
Memelihara rumah ibadah ini tidak cukup hanya dengan biaya tapi juga butuh aktifitas positif dalam memanfaatkannya. Salah satunya adalah keberadaan rumah tahfidz karena kegiatan ini berbeda dengan kegiatan ibadah dan melibatkan banyak orang.
“Semoga di sini nanti akan lahir qori-qoriah dan hafidz-hafidzah yang punya daya juang sama dengan keinginan kota membebaskan Indonesia dan Sumsel dari buta aksara Al-Qur’an,” jelasnya lagi.
Dalam kesempatan itu Herman Deru menyampaikan apresiasinya atas pemilihan nama Hayza pada masjid dan rumah tahfidz tersebut. Selain berarti kemenangan, nama tersebut juga merupakan gabungan nama kedua orangtuanya yang telah wafat yakni almarhumah Hayani dam almarhum Hamzah.
“Semoga doa-doa yang dipanjatkan masyarakat yang menggunakan masjid ini dapat menjadi ladang pahala yang mengalir untuk kedua almarhum,” ujarnya.
Adapun peresmian masjid dan rumah tahfidz itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Herman Deru.