SUMSELHEADLINE, JAKARTA–Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut adanya akal-akalan yang dilakukan pihak Moeldoko serta sejumlah pihak kudeta mengubah AD/ART Partai Demokrat.
Hal itu untuk memuluskan langkah Moeldoko menduduki Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang.
“Saya dengan ada akal-akalan dari pihak KSP Moeldoko dan para pelaku kudeta,” tegas SBY dalam jumpa pers di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (5/3).
“Bahwa sebelum mengangkat Moeldoko menjadi Ketum Partai Demokrat ilegal, ada AD/ART yang sah diubah. Dan diganti dengan AD/ART versi KLB Deli Serdang,” tuturnya.
“Sehingga penobatan Moeldoko dianggap sah. pertanyaannya apa bisa begitu. Mari kita lihat bersama,” sambungnya.
Ia menegaskan untuk mengubah AD/ART partai harus dalam forum yang sah. Baik kongres atau Kongres Luar Biasa (KLB).
“Untuk mengubah AD/ART forumnya harus sah. Baik kongres atau Kongres Luar Biasa (KLB) yang hendak mengubah AD/ART juga harus sah. Forum KLB Deli Serdang jelas tidak sah dan ilegal. Sehingga AD/ART KLB Deli Serdang tidak sah,” tegasnya.
Presiden ke-6 RI menjabarkan AD/ART yang sah pun harus mendapatkan pengesahan dari negara, pemerintah melalui KemenkumHAM.
“Jadi kalau Moeldoko melalui telepon menanyakan keabsahan AD/ART dan merasa cukup puas atau mengira bahwa AD/ART KLB Deli Serdang itu sah.”
“KSP Moeldoko salah besar. Berarti Moeldoko tidak memahami Undang-Undang partai politik yang berlaku dan juga tidak memahami AD/ART Partai Demokrat.”
“Lagi-lagi makin kuat dan nyata bahwa KLB Deli Serdang benar-benar tidak sah adanya,” tegas SBY. (SH).