SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG –– Sejak satu bulan terakhir aksi pengaturan paksa lalu lintas di putaran (U-turn) sejumlah jalan dalam Kota Palembang kian marak. Bahkan, mereka terkesan memaksa pengendara memberikan uang.
Seperti diberitakan, aksi para pak Ogah ini bahkan terjadi di kawasan Masjid Agung, Palembang. Dimana sejumlah saat melintas, waterbarier yang berada dibawah Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), tepatnya di Jembatan Pusri dijaga sejumlah Pak Ogah.
Sehingga, pengendara yang bisa melintas harus memberikan sejumlah uang terlebih dahulu kepada Pak Ogah tersebut agar dibukakan Waterbarier itu.
Aksi pura-pura pengatur lalij juga tampak di putaran depan punti kayu (km6) dan depan supremarket bahan bangunan km 8. Para remaja seakan ikut mengatur lalin, terutama bagi pengendara yang akan memutar.
“Mereka ini justru menjadi penyebab macet. Mana polisi, tindak saja mereka ini. Meresahkan,” kata Andi, salah seorang pengendara mobil.
Warga makin resah, karena jumlah mereka sampai tiga atau empat orang, mendekati mobil, dengan menunjukkan uang yang ada di tangan mereka, sebagai tanda bahwa pengemudi harus memberi mereka jasa.
Jika pengendara tak memberi, bahkan mereka tak segan mengerutu dan mengeluarkan kata-kata kasar. “Yang gini jangan dibiarkan aparat, sehingga tak makin merajaleleh,” kata seorang ibu pengendara sepeda motor. (nda)
Editor: Ferly