SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Jelang akan berakhirnya masa jabatannya, kinerja Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi kembali menuai sorotan.
Kali ini tentang kebijakan bongkar pasang direksi dan komisari Bank Sumsel Babel, yang dinilai blunder atau langkah yang tidak tepat di saat hasil Pilkada sudah mengetahui siapa yang bakal menjadi Gubernur Sumsel defenitif.
Penilaian itu disampaikan anggota DPRD Chairul S Matdiah, SH, MHKes saat diwawancarai wartawan, Jumat (13/12/2024).
Chairul mencontohkan soal Bank Sumsel Babel (BSB) yang sampai saat ini melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) untuk bongkar pasang direksi dan komisaris sampai dua kali.
“Mengapa harus berkali-kali, toh tidak lama lagi pemenang Pilgub Sumsel H Herman Deru dan Cik Ujang (HDCU) bakal dilantik. Nanti kalau tidak cocok dengan gubernur definitif (lengkap dan final-red) pasti dirombak lagi,” kata pria yang sebelumnya berprofesi wartawan dan advokat itu.
Karena itu, Chairul meminta agar kebijakan yang akan diambil Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dan perangkatnya harus didiskusikan dengan Tim Transisi HDCU yang dipimpin mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel SA Supriono.
“Masa Pj Gubernur Sumsel ini diperkirakan paling lama sampai bulan Januari 2025, menurut hemat kami sebaiknya diajak serta tim transisi dari gubernur terpilih,” tegas Chairul
Seperti diketahui sebagai bank pelat merah, milik Peemprov Sumsel, BSB melakukan RUPS LB dua kali. Pertama, tanggal 14 November 2024 dan kedua pada 6 Desember 2024. (fer/*)
Editor: Edi