SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Bank Indonesia BI Perwakilan Sumatera Selatan Sumsel menilai masyarakat Sumsel mulai melek bertransaksi menggunakan metode keuangan digital terutama QRIS.
Ini terbukti dengan Sumsel menjadi pemakai QRIS terbanyak peringkat kedua se-Sumatera. Dengan 1,35 juta pengguna atau tumbuh partisipasi 22-23 persen year on year (yoy).
Hal ini diungkapkan Kepala BI Perwakilan Sumsel Ricky Perdana Ghozali mengatakan, tingkat pemakaian QRIS di Sumsel meningkat. Hingga Juni 2024 volume tercatat mencapai 36,37 juta transaksi atau tumbuh 345 persen (yoy).
“Ini merupakan angka tertinggi kedua se-Sumatera, dari sisi nominal transaksi tercatat 4,39 miliar atau tumbuh sebesar 216 persen yoy,” katanya usai pembukaan Digital Kito Galo yang ke-5 di PIM, Jumat (23/8/2024).
Ricky mengatakan, sudah ada 857 ribu merchant di Sumsel menerapkan QRIS sebagai metode pembayaran juga berlaku untuk tenan UMKM.
“Transaksi digital ini akan ditingkatkan ke semua kalangan terutama kita sedang fokus ke UMKM, sehingga dengan UMKM memakai transaksi digital lalu masyarakat transaksi di UMKM dengan QRIS maka pertumbuhan ekonomi akan tumbuh dari pada yang kita perkirakan,” jelasnya.
PJ Gubernur Sumsel Palembang Elen Setiadi mengatakan, jika dilihat dari data BI, masyarakat Sumsel sudah melek teknologi. “Semakin hari pengguna digital semakin banyak, sampai 3,5 kali lipat, artinya masyarakat Sumsel semakin melek dengan metode keuangan digital terutama QRIS,” katanya.
Kemudahan penggunaan QRIS sudah diupayakan oleh BI dengan bekerjasama dengan negara tetangga. “Penggunaan QRIS sudah bisa di Singapura, Malaysia, dan Thailand, kemudian Arab Saudi segera,” katanya. (Nda)
Editor: Edi