SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Seorang Narapidana (Napi) kasus pembunuhan terhadap pelajar di Musi Rawas ditemukan tak bernyawa di Lapas Klas 1A Merah Mata Palembang. Napi tersebut ditemukan tergantung di dalam kamar, Kamis (18/7/2024).
Kapolsek Sako Kompol Aidil Fitri SH MH melalui Kanit Reskrim AKP Irsan membenarkan perihal tersebut saat dikonfirmasi awak media. “Iya, kita masih olah TKP,” ujarnya.
Namun sayangnya, identitas napi tersebut belum bisa didapatkan dari pihak kepolisian hingga saat ini. Hingga saat ini jenazah napi tersebut dievakuasi ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk kepentingan lanjutan.
Informasi yang berhasil dihimpun, napi tersebut bernama Sumaryanto alias Yanto alias Bondol (33) yang beraasal dari Desa Ngadirejo, Kecamatan tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas.
Dari alat bukti yang digunakan napi tersebut, petugas mendapati tali yang dibuat dari potongan baju yang digantung di dalam kamar tahanan.
Napi Sumaryanto merupakan terpidana kasus pembegalan dan pembunuhan terhadap seorang pelajar SMP di area persawahan di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, pada November 2022 lalu.
Kala itu, Polres Musi Rawas sempat melakukan sayembara kepada warga yang mengetahui keberadaan Sumaryanto dan Sumaryanto akhirnya diringkus Satreskrim Polres Musi Rawas sebulan setelah kejadian bersembunyi di Desa Prabumulih 1, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, pada Senin 19 Desember 2022 lalu.
Kedokteran Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang belum dapat mengidentifikasi penyebab kematian napi Sumaryanto alias Bondol, forensik melakukan pemeriksaan luar atau visum terhadap jasad Sumaryanto yang dipimpin langsung dr Indra Nasution SpF hingga beberapa jam.
“Yang kita jumpai ada bekas luka jeratan menyatu di leher. Kemungkinan itu simpul hidup, tapi pada bagian kepala Badan kaki, tangan tanda tanda kekerasan itu tidak ada. Di kaki ada juga ditemukan jeratan tali,” ujar dr Indra kepada wartawan Kamis siang.
Pihaknya, kata dr Indra, belum dapat menyimpulkan penyebab dari Sumaryanto yang ditemukan tergeletak di kamar mandi itu. “Nah itu, kita belum tahu (penyebabnya). Kalau tanda bunuh diri itu ada, tapi tanda tanda lain juga ada,” beber dr Indra.
Ada kesimpulan lainnya? dr Indra menyebut Sumaryanto alias bondol itu tewas kurang dari 6 jam. “Kalau berdasarkan lebam sangat kurang dari 6 jam,” tambah dia.
Temuan lain dari pemeriksaan visum yang dilakukan pihaknya juga menemukan cairan sperma yang keluar dan kedua bola mata napi tersebut berwarna merah. (Ela)
Editor: Ferly