Festival Literasi Sumsel, Toha Terpilih Aleg Peduli Literasi

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Dewi Sastrani Ratu Dewa dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Kota Palembang periode 2025-20230. Bersama Dewi, dikukuhkan pula Bunda Literasi dari masing-masing kabupaten/kota di Sumsel.

Sementrara itu, Muhammad Toha, SAg mendapat penghargaan sebagai anggota legislatif (Aleg) Peduli Literasi dari Gubernur Sumsel. Penghargaan tersebut lantaran dedikasinya sebagai pengarang dan pencetus buku satu bulan bisa baca (SB3), yang tak hanya tersebar di Sumsel, tapi sudah skala nasional.

Pengukuhan dan pemberian penghargaan itu dilakukan pada pembukaan Festival Literasi Sumsel 2025 di Asrama Haji Palembang, Jumat (7/11/2025).

Untuk pengukuhan Bunda Literasi dilakukan Duta Literasi Sumsel, Ratu Tenny Leriva. Di tempat yang sama juga dilaksanakan pembukaan Festival Literasi Sumatera Selatan.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak semua pihak peduli literasi. Menurut Gubernur, selain sebagai sarana meningkatkan kecakapan membaca maupun menulis, literasi juga mengubah pola pikir dan bisa menambah wawasan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berwawasan luas karena sekarang ini semuanya serba mudah dan canggih,” kata Deru.

Ia menambahkan, semua pengetahuan yang tidak termaktub dalam kurikulum wajib, mesti diberi ruang untuk diliterasi, dan ini butuh sumbangsih semua pihak.

Tulisan lainnya :   Jadikan Bazar Ajang Perluas Jaringan UMKM

“Mari kita bersama berupaya lebih giat lagi dalam meliterasi masyarakat. Ibu-ibu yang tadi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi di kabupaten/kota, bisa mengambil peran yang lebih besar untuk menumbuhkan budaya literasi di masyarakat,” ujar Deru.

Festival itu berlangsung selama tiga hari, mulai 8 November 2025. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Selatan, Fitriana mengatakan, festival ini bertujuan memberikan apresiasi atas kesuksesan dari Duta Literasi, komunitas dan pegiat literasi.

Selain itu, sebagai wadah bagi menyalurkan bakat bagi pelajar, mahasiswa melalui kompetisi literasi. Tujuan lainnya untuk pemberdayaan UMKM dan pelestarian budaya dengan mengangkat nilai kearifan lokal Sumsel.

Fitriana menyebutkan, festival bertajuk Literasi Berkelanjutan Menuju Generasi Emas, ini menghadirkan berbagai kompetisi dan gelaran yang menegaskan bahwa literasi kini merambah banyak aspek kehidupan.

Beberapa kegiatan di antaranya, Lomba Literasi Budaya, Lomba Penulisan Artikel, Lomba Literasi Manusia, Festival Band, Lomba Video AI, Pameran UMKM.

Fitriana, menyampaikan bahwa gerakan literasi ini mulai digagas sejak tahun 2020 oleh mendiang Percha Leanpuri. Semangat tersebut kemudian diadopsi oleh beberapa daerah seperti Ogan Komering Ulu Timur, OKI, Musi Rawas, dan Lubuk Linggau.

Sementara itu, Duta Literasi Sumsel Ratu Tenny Leriva, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa Festival Literasi Sumsel telah memasuki tahun ke-5. Di mana proses literasi di Sumsel terus berkembang.

Tulisan lainnya :   Kini Hadir Alquran Terjemahan Bahasa Palembang

“Ini bukan event tahunan biasa. Ini momentum meneguhkan kembali komitmen kita. Literasi bukan sekadar membaca, tetapi jalan menuju kemajuan peradaban,” ujar Ratu Tenny.

Ia juga menyampaikan bahwa literasi harus dijaga terus-menerus — baik literasi umum, literasi budaya, literasi digital, hingga literasi finansial.

Ratu Tenny juga mengucapkan terima kasih kepada semua pegiat literasi dan semua pihak yang membantu menumbuhkembangkan literasi di Sumsel, sehingga provinsi terus membaik indeks literasinya.

Dari data terakhir, kata Ratu Tenny, Sumsel berada pada peringkat 18 dari 38 provinsi di Indonesia dalam indeks literasi nasional. Posisi ini naik dari peringkat sebelumnya di urutan 33.

“Ini buah dari kolaborasi. Sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, dan masyarakat luas yang sama-sama ingin memajukan literasi,” kata Ratu Tenny.

Festival Literasi juga disemarakkan dengan penganugerahan Penghargaan Bakti Adipustaka kepada sejumlah tokoh, institusi dan insan literasi yang dinilai berjasa dalam pengembangan pendidikan, pembudayaan kegemaran membaca, dan penguatan ekosistem literasi di Sumatera Selatan. (nda)

Editor: Ferly

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *