SUMSELHEADLINE.COM, SEKAYU — Warga Desa Macanag Sakti Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Muba, berinisiatif membangun portal dan pos di pinggir jalan desa setempat, yang diberi nama pos sosial.
Tujuannya pendirian pos sosial itu untuk kepentingan bersama, menjaga dan merawat jalan desa agar dapat digunakan secara baik oleh masyarakat. Lantaran jalan tersebut tak kunjung diperbaiki, maka warga pun berinisiatif memperbaiki sendiri dengan alat seadanya.
Lalu warga pun melakukan melakukan normalisasi sungai kawasan desa, sebagai tempat saluran air. Karena jika tidak dilakukan, maka setiap hujan air akan melua ke jalan dan pemukiman warga.
“Semua yang kita lakukan untuk kepentingan bersama, dan pendirian pos dan portal ini tidak ada perintah aparat desa atau siapa pun. Tapi murni inisiatif warga,” kata Dencik, warga setempat.
Guna membantu kegiatan-kegiatan tersebut, maka sebagian warga secara sukarela memberikan sumbangan, termasuk para pengendara angkutan minyak mentah, yang lalu lalang menggunakan jalan tersebut.
Namun inisiatif baik warga tersebut, ada sejumlah warga yang keberatan dan menuding melakukan pengutan liar. Bahkan, ada yang mempostingkannya di media sosial.
Berita di media sosial itu sontak membuat warga kecewa, karena pembangunan pos sosial masyarakat ini murni inisiasi masyarakat sendiri dan dibangun secara gotong royong dan sukarela tanpa dibayar sedikitpun. Tidak ada yang menunggangi kegiatan pendirian pos sosial masyarakat ini.
“Adanya sumbangan sosial dari para pengelola dan angkutan minyak yang memanfaatkan jalan desa, itupun secara sukarela dan tanpa paksaan sedikitpun,” katanya.
Dana yang terkumpul digunakan untuk kegiatan sosial masyarakat seperti support operasional normalisasi sungai yang sedang dikerjakan selama satu bulan menggunakan eksapator dii lingkungan Dusun 3, Dusun 2, dan wilayah Rompok Suban 9. Kegiatan itu untuk menguragi banjir yang sering terjadi ketika musim hujan.
Lalu digunakan juga untuk membayar warga yang melakukan penebasan bayang jalan yang tenaga kerjanya dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja. Selanjutnya, kegiatan gotong royong membersihkan talud desa dan parit yang sudah tertutup oleh tanah.
Penebesan lahan pemakaman umum yang ada tiga tempat di Desa Macang Sakti, serta masih banyak kegiatan sosial masyarakat untuk mensuport demi kepentingan umum.
“Jika ada yang menyatakan pos sosial masyarakat ini membuat resah para pengemudi angkutan minyak yang melintas, silahkan diklarifikasi kami masyarakat tidak pernah melakukan penekanan ataupun meresahkan pengemudi angkutan minyak. Malah mereka senang dapat berkontribusi untuk masyarakat seputar kegiatan mereka,” katanya.
Masyarakat berharap kegiatan-kegiatan posistif ini tetap berjalan dengan baik dan transparansi. Untuk mendorong perekonomian masyarakat, kenyamanan masyarakat, kesejahteraan masyarakat dan menjadi desa yang mandiri. (rya)
Editor: Ferly