SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Kasus terkini anak umur 10 tahun di Kota Palembang menjadi korban pelecehan oleh guru les musiknya Agus, kekinian proses hukumnya masih berjalan di pihak kepolisian.
Melalui unggahan hari Minggu (15/12/2024), pemilik akun @heriyadi_official menjelaskan bahwa ia telah bertemu anak korban pelecehan, Sabtu (14/12/2024) malam.
“Info terbaru keadaan korban tadi malam, kabar baiknya adalah si korban tetap ceria seperti anak-anak pada umumnya,” awal ia menjelaskan dalam unggahan insta story miliknya, Minggu (15/12/2024).
Menurutnya, trauma pada si anak sulit dihilangkan, namun tetap ceria serta masih bercerita kepada orang tuanya. Sehingga ia juga menyarankan kepada orangtua korban agar tetap mendampingi hingga dewasa.
“Tapi jujur saat pertama kali aku lihat, memang agak terlihat sedikit pucat, mungkin trauma masih membekas. Dan yang parahnya si anak telah mengalami kejadian itu, dia merasa berdosa dan kotor. Trauma korban masih membekas, si korban masih merasa berdosa dan kotor,” jelasnya.
Untuk itu diharapkan semua pihak agar tetap menjaga betul agar luka korban tidak makin dalam dengan cara menjaga identitasnya tetap aman. “Sebenarnya saya tidak punya hak di sini, namun sebenarnya tujuan dari pihak keluarga agar cepat mendapatkan respon dari pihak kepolisian,” katanya.
Dijelaskan, hari ini keluarga korban sudah diundang penyidik Polrestabes Palembang terkait perkembangan sejauh mana kasus tersebut.
“Identitas si korban tetap aman itu yang paling penting buat keluarga guys. Ini menjawab pertanyaan kenapa keluarga tidak speak up karena menjaga perkembangan masa depan si anak,” imbuhnya.
Setelah lebih jauh dilakukan penelusuran, korban daripada Aguscik Laode terduga pelaku korban pelecehan terhadap anak tidak sedikit.
“Makin ke sini ternyata korbannya tidak hanya satu, tapi juga banyak. Dan kesalnya orangtua murid tidak mau memblow up kasus ini, tidak mau ngomong karena jaga privasi,” katanya.
Selain itu, terduga pelaku guru pengajar sekaligus owner les musik ini, melancarkan aksinya pelaku sangat terorganisir karena ruangan tidak ada CCTV. Kemudian, sengaja menaruh jadwal di sore hari yang hanya ada korban dengan pelaku.
“Penting ini adalah kesalahan oknum pelaku, jangan ikut-ikut menghujat anaknya istrinya atau keluarganya atau bahkan tempat lesnya karena banyak tempat kursus mus lainnya jadi korban,” ujarnya.
“Klimaksnya nanti kita bisa posting sama-sama pakai baju orange karena sudah ditangkap foto pelaku. Setidaknya kita mengurangi pedofil predator di sekitar kita,” pungkasnya.
Sementara, Kapolrestabes Palembang membenarkan bahwa sementara ini kasus tersebut sudah ditangani pihaknya. “Sudah, sedang ditangani pengaduan dari orang tuanya. Saat ini sudah ditangani unit PPA,” ungkap Kombes Pol Harryo Sugihhartono.
Namun demikian, ia enggan memberikan rincian lebih lanjut terkait kontruksi perkara serta banyaknya korban dugaan pelecehan terhadap anak bawah umur. “On proses,” ujar Kasi Humas, Kompol Evi Kaza menambahkan. (Ela)
Editor: Ferly