SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Jenazah Wu Hao (32), Warga Negara Asing (WNA) yang menjadi korban kecelakaan speedboat Semoga Jaya milik PT OKI Pulp yang menabrak jukung di perairan Sungai Musi Teluk Tenggirik, dijemput langsung keluarganya dari China, Jumat (22/11/2024).
Rencananya jenazah korban akan dikremasi di Palembang sebelum dipulangkan ke negara asal. Wu Hao adalah pekerja yang menjadi satu satunya korban tewas dalam insiden kecelakaan air pada Rabu 13 November 2024 lalu itu akan dikremasi di Krematorium Nirvana Talang Buruk AAL Palembang.
Sebelum dibawa ke krematorium, jenazah korban dijemput keluarga korban di Instalasi kamar jenazah RS Bhayangkara M Hasan Palembang pada Selasa 19 November 2024 siang.
Langsung dijemput oleh ayah korban Wu Yhizong (51) yang datang langsung dari Tiongkok didampingi keluarga lain.
“Ya, rencananya besok akan dikremasi di Krematorium Nirvana dan hanya abunya yang akan dibawa pulang,” terang Wu Yhizong (51) melalui penerjemah bahasanya kepada awak media.
Menurut penerjemah, pihak keluarga korban Wu Hao mengucapkan terima kasih terhadap pihak-pihak yang terkait, mulai dari pihak Kepolisian hingga rumah sakit dalam proses evakuasi hingga mengurus jenazah korban.
Diberitakan sebelumnya, penyidik Subdit Gakkum Ditpolair Polda Sumsel menetapkan RM (40) serang speedboat Semoga Jaya, sebagai tersangka.
Selain itu, dari keterangan para saksi dan pemeriksaan di TKP diduga kuat serang speedboat Semoga Jaya tersebut lalai.
RM dianggap dalam mengendalikan speedboat dengan kecepatan tinggi padahal kondisi sedang melintasi tikungan tajam.
Sehingga terdadak ketika melihat di depannya ada jukung dan tidak dapat mengendalikan speedboat dengan baik dan terjadi tabrakan tersebut.
“Hasil pemeriksaan urine terhadap tersangka RM dinyatakan Positif mengkonsumsi narkoba jenis sabu,” jelas Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto dalam rilis resminya Jumat 15 November 2024 malam.
Tersangka RM juga dijerat Pasal 359 KUHPidana dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara, untuk kronologinya, terang Sunarto, speedboat 400 PK Merk Semoga Jaya (OKI PULP) yang mengangkut 23 Penumpang beserta 2 orang crew dengan total 25 orang dari arah Palembang menuju Sei Baung.
Sementara, MS Tiga Berlian yang bergandengan dengan MS Doa Bersama (MS Doa Bersama dalam keadaan rusak) dari Desa Teluk Tenggirik mengarah Palembang.
Saat melintasi sebuah tikungan di Perairan Teluk Tenggirik dengan kecepatan tinggi, tak mampu menghindar sehingga terjadi tabrakan.
Speedboat 400 PK berusaha menghindari MS Tiga Berlian dan MS Doa Bersama, namun terkena di bagian belakang.“Karena jarak yang sudah terlalu dekat, kecepatan tinggi sehingga tabrakan tak terhindarkan bagian belakang speedboat mengenai bagian samping kiri MS Tiga Berlian,” beber Sunarto.
Dan mengakibatkan Speed Boat kehilangan kendali, masuk air kedalam speed boat dan tenggelam.
Polisi juga menyita barang bukti berupa speedboat merk Semoga Jaya 02 berikut 2 (dua) mesin 200 PK, 1 unit MS Tiga Berlian, 1 unit MS Doa Bersama dan surat-surat.
Peristiwa itu terjadi, Rabu (13/11/2024) siang. Tepatnya di perairan Teluk Tenggirik, Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin.
WNA asal Tiongkok yang meninggal dunia ini adalah seorang Engineering pemasangan mesin di PT OKI Pulp and Paper Mills yang berada di Sungai Baung, Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Vice Director PT OKI Pulp and Paper Mills, Gadang Harto Hartawan saat dikonfirmasi mengatakan, untuk WNA yang menjadi korban kecelakaan speedboat di perairan Teluk Tenggirik, Kabupaten Banyuasin yang meninggal dunia adalah seorang engineering pemasangan mesin. (Ela)
Editor: Ferly