Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Sejumlah perwakilan ojek online mengadu ke Pj Walikota Palembang, A Damenta tentang besarnya pemotongan dana oleh operator, Selasa (27/8/2024). Foto: Sumselheadline/Pitria.
Sejumlah perwakilan ojek online mengadu ke Pj Walikota Palembang, A Damenta tentang besarnya pemotongan dana oleh operator, Selasa (27/8/2024). Foto: Sumselheadline/Pitria.

Driver Online Ngadu Pendapatan Dipotong Operator

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Pemerintah Kota Palembang mengaku siap merespon keluhan para driver ojek online dari tiga operator , yang mengadukan tentang potongan pendapatan yang sangat besar.

Driver online roda dua/ ojek online (Ojol) maupun roda empat mengadukan operator tranportasi online Grab, Go-Jek dan Maxim merugikan para driver. Para operator tidak menerapkan aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dimana maksimal potongan pendapatan mitra (driver) ini 15 persen dan mestinya diterapkan tarif sesuai zonasi.

Ketua Asosiasi Driver online roda 2 dan roda 4 Palembang, Irfan mengatakan operator menyalahi aturan dengan menetapkan potongan pendapatan sendiri tanpa pemberitahuan terhadap pendapatan driver online.

Irfan menjelaskan, padahal sesuai aturan besaran potongan itu yang diperbolehkan hanya 8-15 persen saja. Namun nyatanya besaran potongan justru hingga 35 persen bahkan 40 persen.

“Akibatnya pendapatan driver turun drastis yang berdampak pada turunnya pemenuhan kesejahteraan mitra,” katanya usai audiensi dengan PJ Walikota Palembang, Selasa (27/8/2024).

Tulisan lainnya :   Kepala Ida Dihantam Tetangga, Hanya Gara-gara Ini

Apalagi pendapatan mitra semakin minum karena tarif BBM juga sudah naik dan penetapan tarif batas bawah dan tarif promo jauh lebih rendah dibanding tarif yang ditentukan pemerintah.

“Pendapatan kami semakin hancur karena pendaftaran bagi mitra baru juga terus dibuka tanpa batas, padahal saat ini saja mencari 15 penumpang saja sulit dilakukan,” ujarnya.

Ifran berharap pemkot bisa memberikan solusi pada driver online agar kesejahteraan mereka bisa naik karena pendapatan yang didapat saat ini tidak memadai bagi driver online yang sudah berkeluarga.

Jika keluhan mereka hingga awal bulan depan tidak mendapatkan solusi dari operator makan mereka akan melakukan mogok kerja dengan mengajak semua mitra driver online.

Tulisan lainnya :   Polda Sumsel Fasilitasi Pecandu Narkoba Rehabilitasi Gratis

Sementara itu PJ Walikota Palembang A Damenta mengatakan, akan segera memanggil operator transportasi online dan mendengarkan penjelasan dari operator. “Kita akan dengarkan dari dua sisi dulu, setelah itu kita berikan solusi yang kita rancang,” katanya.

Damenta juga mengatakan kemungkinan nanti bisa saja operator ini akan diambil alih oleh Pemkot sehingga mereka akan menjadi pegawai Pemkot dan mencari target transportasi online.

Bisa saja ke depannya akan mengarahkan ke BUMD khusus transportasi seperti halnya Damri yang punya transportasi khusus, sehingga mitra ini nantinya akan menjadi pegawai Pemkot dan mendapatkan gaji sesuai UMR sehingga kesejahteraan mereka juga terjamin.

“Kita juga harus tetap untung agar bisa mendapat PAD sehingga mereka juga kita bebankan target jika benar direalisasikan jadi BUMD,” jelasnya.(Nda)

Editor: Edi

Check Also

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim usai pertemuan dengan Kepala Sentra “Budi Perkasa” Kemensos RI. Foto: Kominfo Palembang.

Palembang Bangun Sekolah Rakyat Tanpa Biaya untuk Siswa

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG – Pemerintah Kota Palembang menggandeng Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk menghadirkan Sekolah Rakyat, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *