SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Pengentasan masalah sampah di Kota Palembang saat ini yang sedang direncanakan dengan teknologi, nyatanya perlu didukung dengan kepedulian masyarakat.
Seperti dengan segera dibangunnya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Keramasan yang diagendakan paling cepat Agustus nanti, nyatanya tetap harus dengan tidak buang sembarangan.
Pasalnya, kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang masif terjadi di lahan kosong bahkan di tepian dan media jalan di tengah kota. Terbukti dengan timbulnya ratusan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar di lahan kosong terutama di dekat area pemukiman.
Kepala Bidang Pengolahan Sampah & Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang, Andika Marta Dinata mengatakan, dari data pihak nya jumlah TPS liar yang ada di kota Palembang mencapai 186 titik.
“Angka ini kalau kita bandingkan dengan jumlah TPS milik pemerintah sebanyak 150, Swadaya 144, TPS 3R sebanyak 7 unit, maka lebih banyak yang TPS liar ini,” katanya, Rabu (31/7/2024).
Dikatakan, hadirnya TPS liar ini tidak lepas dari masyarakat yang suka buang sampah di sembarangan tempat, bukan pada TPS bak kuning (pemerintah) atau swadaya.
“Tapi meski liar, DLH harus tetap mengangkut sampah ini. Karena ketika banyak sampah di jalan-jalan ataupun lokasi tertentu taunya masyarakat jadi tanggungjawab DLH,” katanya.
Padahal menurutnya, kalau mau ditarik benang merah akar masalahnya dari awal, mestinya dengan tidak buang sampah di sembarangan tempat. “Timbulan sampah di Kota Palembang ini dalam sehari mencapai 1.200 ton per hari,” ujarnya. (Nda)
Editor: Edi