Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Muhammad Toha bersama para jemaah Masjid Al-Kautsar. Foto: Dok Masjid Al-Kautsar.
Muhammad Toha bersama para jemaah Masjid Al-Kautsar. Foto: Dok Masjid Al-Kautsar.

Setiap Niat Baik Insyaallah Dimudahkan Allah Jalannya

Oleh Muhammad Toha

Ketua Rumah Baca Indonesia Foundation & Ketua DPW PKS Sumsel).

BILA kita punya niat baik, maka insyaallah akan dimudahkan jalannya oleh Allah SWT. Itulah kalimat yang rasanya tak asing di telinga kita, sering kita dengar dari ajaran para guru atau ustaz.

Berbekal keyakinan dengan kalimat itu pulalah, pada tahun 2014 penulis mencoba memakmurkan sebuah musholla kecil di lingkungan tempat tinggal kami. Kebetulan saat itu saya dan keluarga baru pindah dan menempati rumah di Komplek Mutiara Indah, Inderalaya, Ogan Ilir.

Musholla tua dari kayu itu tepat di samping rumah kami. Sayangnya saat itu  musholah itu tidak aktif digunakan untuk shalat lima waktu.

Sejak pindah kami pun mencoba mulai mengajak warga sekitar untuk shalat lima waktu di musholah tersebut. Lalu, sekitar enam bulan ternyata jamaah yang aktif cukup ramai, sekitar dua shaf. Karena itulah saya ajak jemaah bermusyawarah untuk mengubah status musholla menjadi masjid.

Dalam musyawarah tersebut menghadirkan nara sumber ustaz H Jony Fauzan, Lc. Akhirnya warga setuju ide itu, hingga ditentukan pelaknaan sholat Jumat perdana, dan bertugas sebagai imam dan khotib yaitu ustaz Drs H Mohd Iqbal Romzi (anggota DPR RI 2014 – 2019 dari PKS). Masjid diberi nama Al-Kautsar.

Berselang waktu, saya mencetuskan ide kepada warga, mengajak bermusyawarah untuk iuran bulanan membeli rumah di belakang masjid, guna dijadikan lapangan masjid. Kebetulan infonya rumah itu siap dijual.

Tulisan lainnya :   HD : Peran Ibu Tentukan Karakter Anak

Setelah mendengar presentasi kami tentang pentingnya halaman masjid, maka para peserta rapat setuju untuk membeli tanah dan rumah tersebut. Tapi seorang senior yang biasa kami panggil Ya’i, mengusulkan pendapat yang berbeda 180 derajat, dengan alasan lebih baik bangun masjid terlebih dahulu di lokasi mushola yang baru saja ditingkatkan jadi madjid, ketimbang beli rumah tersebut.

Selanjutnya sebagai pencetus ide dan pimpinan rapat untuk mengambil keputusan,  kami tinggal ajak poting, dengan prediksi gagasan saya yang akan diterima. Tapi kami mengajak teman-teman untuk lebih memilih pendapat Ya’i tersebut, mengingat bobot keseniorannya.

Akhirnya kami mupakat membatalkan ide iuran untuk membeli tanah dan rumah yang akan dijadikan halaman masjid. Tapi justru sepakat untuk membangun masjid yang diusulkan oleh Ya’i, yaitu mengganti bangunan masjid dari kayu yang usianya sudah tua tersebut.

Tantangan muncul karena tidak ada dana, kas masjid hanya ada 18 juta. Warga sepakat teknisnya iurun, ada sekitar 100 Kepala Keluarga di sana  iuran selama 1 tahun, ada yang Rp.100.000 per bulan dan ada yg sampai Rp. 500.000 per bulan.

Berdasarkan hasil rapat tersebut kami menghubungi pihak penjual bahan bangunan, dengan target enam bulan bangunan selesai, tapi dibayar cicil per bulan selama satu tahun. Ternyata pihak penjual bahan bangunan H Rosyid (Alm) menyanggupi usulan kami, dengan proses pembayaran cicilan setiap bulan selama satu tahun.

Tulisan lainnya :   Demi Kesehatan Anak, PTBA Gelar Sunatan Massal

Alhamdulillah peletakan batu pertama dihadiri Bupati Kabupten Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam, SH dan  Pimpinan Ponpes Raudhatul Ulum Sakatiga ustaz KH. Tol’at Wafa Ahmad, Lc,. Selanjutnya proses pembangunan berjalan lancar jaya, karena keuangan tidak hanya mengandalkan iuran warga yang telah disepakati, melainkan banyak juga warga dan dermawan yang meyumbang baik berupa uang maupun bahan bangunan.

Sekitar enam bulan selesai proses pembangunan Masjid Al-Kautsar dua lantai tersebut. Setelah pembangunan masjid selesai saya bersama Ketua RT, Wari, Ketua Linkungan Ismail Mayuza dan Pengurus Masjid lainnya, bertemu dengan seorang Tokoh Masyarakat H. Cik Usin yang dermawan. Bahwa ia akan membeli rumah dan tanah di belakang masjid. Rumah serta tanah tersebut  akan ia hibahkan ke Masjid Al-Kautsar.

Mendengar informasi yang tak terduga tersebut tentu kami menerima dengan senang hati. Allahukbar, tidak disangka-sangka, masya Allah ide kami pertama yang tertunda yaitu  ingin iuran warga untuk membeli tanah dan rumah itu, ternyata justru terpenuhi setelah pembangunan masjid dua lantai tersebut selesai, justru mendapat dari hibah seorang dermawan. Bak kata pepatah, pucuk dicinta ulam tiba.

Dengan terbangunnya masjid dengan lapangan yang cukup luas, makin menambah keyakinan saya bahwa bila kita punya niat atau cita-cita baik, insyaallah dimudahkan Allah. Allahuakbar. (*)

Editor: Rustam Imron

Check Also

Para pejabat Pemkot Palembang berfota di depan Stand Pemkot Palembang di ICE Grand City Surabaya, Kamis (8/5/2025). Foto: Kominfo Palembang.

Pempek Laris Manis di ICE Grand City Surabaya

SUMSELHEADLINE.COM, SURABAYA — Pemerintah Kota Palembang ikut ambil bagian dalam Indonesia City Expo (ICE) di …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *