SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Mendekati puasa Ramadhan 1445 H/ 2024, kebutuhan pokok di pasaran sudah mulai naik sejak Januari 2023 lalu, sehinga memicu inflasi Kota Palembang pada Februari ini.
Kepala BPS Palembang, Yudistira mengatakan untuk inflasi Kota Palembang pada Februari sebesar 0,21 persen. “Inflasi ini di sebabkan kenaikan bahan pokok, yaitu daging ayam Ras, beras, dan cabe. Untuk 3 komoditi pokok ini saja share nya mencapai 0,16 persen,” katanya saat merilis inflasi di kantor BPS Palembang, Jumat (1/3/2024).
Palembang mengalami inflasi lebih besar dibandingkan daerah pantauan lainnya, seperti OKI dan Muara Enim juga Lahat yang secara skala lebih kecil untuk pemantauan pasarnya.
“Di daerah juga lebih dekat dengan sumber pangan, sehingga bisa lebih murah harga nya. Dan di daerah juga skala lebih kecil sehingga intervensi untuk bantuan juga lebih kecil dibanding Palembang,” katanya.
Pada rilis inflasi triwulan satu pada April mendatang, pihaknya memastikan inflasi tidak terhindari lantaran melewati masa ramadhan dan mendekati lebaran Idul Fitri. “Sehingga menuju April mendatang bagaimana upaya pemerintah agar inflasi tidak tinggi dan dapat terkendali,” katanya.
Penjabat Walikota Palembang, Drs H Ratu Dewa, MSi mengatakan, terkait dengan inflasi Palembang alhamdulillah masih dalam kondisi terkendali. “Inflasi kita yang harus diwaspadai di pengaruhi oleh harga daging, beras, dan cabe. Ini yang harus terus lakukan pemantauan harga dipasaran dengan cara melakukan operasi pasar murah,” katanya.
Terkait stok pangan, dan ketersediaan komoditi pokok, Dewa memastikan dari pihak Bulog menyatakan aman untuk menghadapi Ramadhan dan lebaran. “InsyaAllah untuk kesediaannya kita jaminan dari Bulog ini aman,” katanya. (Nda)
Editor: Edi