Ajakan Pemkab Muba untuk cegah DBD
Warga ramai menyebarang ke Pulau Kemaro Palembang lewat jembatan ponton, Kamis (22/2/2024). Foto: Sumselheadline/Pitria.
Warga ramai menyebarang ke Pulau Kemaro Palembang lewat jembatan ponton, Kamis (22/2/2024). Foto: Sumselheadline/Pitria.

Umat Budha dan Wisatawan Mulai Serbu Pulay Kemaro

SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Puncak Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang dirayakan umat Buddha dari berbagai wilayah. Bahkan yang hadir juga dari luar Kota Palembang, Kamis dan Jumat (22-23/2/2024).

Tak hanya umat Buddha yang datang untuk ritual ibadah di Klenteng Toa Pekong Pulau Kemaro, tapi juga puluhan ribuan wisatawan datang untuk berwisata. Khusus pada perayaan Cap Go Meh ini, akses menyeberang menuju Pulau Kemaro dipasang jembatan ponton sepanjang 30 meter dengan lebar 6 meter.

Tradisi Cap Go Meh merupakan sebuah tradisi perayaan malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek yang diselenggarakan masyarakat Tionghoa dan menjadi agenda tahunan di Kota Palembang.

Pulau Kemaro dipilih menjadi tempat diselenggarakannya perayaan tradisi Cap Go Meh ini adalah karena pulau itu merupakan tempat bersejarah dan tempat beribadah masyarakat Tionghoa.

Tulisan lainnya :   Pertahankan UHC, 97, 88 Persen Warga Muba Terlindungi JKN

“Sudah jadi ciri khas setiap tahun Cap Go Meh di Pulau Kemaro. Tidak ada wilayah lain di Indonesia seperti Palembang,” kata Panitia Cap Go Meh Tjik Harun, saat diwawancara usai ritual sembahyang menyambut dewa dewi.

Mulai sore hari ini, warga Tionghoa mulai berdatangan baik dari jalur darat maupun menggunakan Ketek dari Pasar 16 Ilir. “Sore ini kita melakukan sembahyang menyambut dewa dewi,” kata Tjik Harun.

Tjik Harun mengatakan, puncak perayaan pada jam 12.00 malam ini dengan ritual kurban satu ekor kambing di altar Siti Fatimah. “Kurban ini sebagai tanda terimakasih kepada buyut Siti Fatimah atas kelancaran selama satu tahun ini,” katanya.

Tulisan lainnya :   Pelaku Bom Makassar Anggota Teroris Dholo Filiphina

Puncak perayaan Imlek ini selalu diadakan secara rutin setiap tahun di Pulau Kemaro sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang telah diberikan oleh Tuhan selama ini. “Yang datang dari banyak dari luar kota seperti Jakarta, Jambi, Lampung, untuk beribadah dan wisata,” katanya.

Ia mengatakan, sejak dipasang jembatan ponton tanggal 19, masyarakat sudah banyak datang untuk ibadah dan wisata. Untuk penjagaan, pihaknya bekerjasama dengan kepolisian dan TNI.

Salah satu pengunjung asal Jakarta, Xiyuli mengatakan, setiap tahun datang untuk beribadah Klenteng Pulau Kemaro pada perayaan Cap Go Meh. “Biasanya kami datang malam sekalian untuk ritual Kurban Kambing di altar Siti Fatimah, tapi kali ini kami datang siang menjelang sore,” katanya. (Nda)

Editor: Edi

Check Also

Para napi yang diamankan pasca kerusuhan di Lapas Narkoba, Muarabeliti, Kabupaten Mura, Sumsel, Kamis (8/5/2025). Foto: IST

Tak Mau Dirazia Hp. Napi Lapas Muarabeliti Ngamuk

SUMSELHEADLINE.COM, MUARABELITI — Para narapidana kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Muara Beliti, Kabupaten …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *