SUMSELHEADLINE.COM, PALEMBANG — Hujan terus menggusur sejumlah daerah di Sumsel. Bahkan BMKG memprakirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga deras masih akan mengguyur hingga tiga hari ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Siswanto MSi menyebut daerah yang diprediksi terdampak hujan deras yakni Sumsel bagian Barat. Update terkini cuaca di Sumsel secara dinamis masih dipengaruhi faktor pola siklonik yang masih bertahan di Kalimantan dan pusat tekanan rendah di Samudra Hindra sebelah Lampung.
Dampaknya di Sumsel, ada pola pembelokan angin di Sumsel, sehingga menyebabkan perlambatan kecepatan angin membawa uap air yang cukup membawa awan konvektif yang berpotensi hujan.
Dampaknya hujan bisa hujan sedang hingga lebat yang berdampak di Sumsel bagain Barat yakni Muratara, Musi Rawas, Empat lawang, Lahat, sebagian Muara Enim, OKU Selatan dan OKU.
Saat ini dari pantauan radar, pertumbuhan awan hujan banyak terjadi di sekitaran OKU, Muba dan Musi Rawas. Masyarakat yang berada di dataran rendah diminta waspada potensi banjir dan banjir bandang.
Warga yang berada di daerah dataran tinggi diminta waspada potensi longsor, karena tanah tidak bisa menahan beban berat akibat hujan terus menerus juga daerah tandus.
Sementara itu di Palembang berpeluang hujan tidak terlalu ekstrim seperti di Sumsel barat. Tapi dampak genangan masih berpotensi menyebabkan genangan banjir.
Banjir di kawasan Palembang dikarenakan duplikasi faktor yakni pasang surut yang cukup tinggi belakangan ini dan faktor Palembang masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS). Anak sungai sejumlah daerah di Sumsel masuk ke aliran Sungai Musi, sehingga membuat volume air pasang dan menyebabkan genangan atau banjir.
DAS yang masuk ke Sungai Musi berasal dari dari anak sungai dari daerah Lahat Kikim yang kemudian juga masuk ke sungai Musi, Muratara, sebagian dari Musi Rwas dan masuk induk sungai Musi juga masuk dari DAS Ogan dan OKU.
Dengan duplikasi pasang surut yang tinggi dan naiknya air sungai karena curah hujan tinggi sehingga membuat genahanan air di wilayah Kota Palembang. (nda)
Editor: Edi